KABARBURSA.COM - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan PT Hutama Karya (Persero) terus mendorong percepatan proyek pembangunan Jalan Tol Palembang - Betung di Sumatera Selatan.
Jalan Tol Palembang - Betung merupakan proyek infrastruktur sepanjang 69,19 kilometer (km) yang menjadi bagian dari rencana pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), sehingga nantinya dapat menghubungkan akses tol dari Lampung hingga Aceh.
"Jalan Tol Palembang - Betung saat ini dalam tahap penyelesaian konstruksi dan akan menjadi penghubung strategis di Pulau Sumatera," ujar Miftachul Munir, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dalam keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Minggu, 5 Januari 2025.
Kehadiran Jalan Tol Palembang - Betung, nantinya diharapkan dapat memudahkan distribusi logistik hingga hasil perkebunan seperti karet dan kelapa sawit yang menjadi komoditas utama wilayah Sumatera.
Sehingga proyek tol ini dianggap sejalan dengan tujuan pemerintah dalam mendorong efisiensi transportasi barang serta meningkatkan daya saing komoditas lokal.
Adapun pembangunan Jalan Tol Palembang - Betung akan dibagi menjadi tiga seksi utama, yakni Seksi I Palembang - Rengas sepanjang 21,5 km yang ditargetkan rampung pada Triwulan II (April sampai Juni) tahun 2026.
Kemudian Seksi II Rengas – Pangkalan Balai sejauh 33 km yang diproyeksikan tuntas pada Triwulan III (Juli sampai Agustus) tahun 2025. Sementara Seksi III Pangkalan Balai – Betung dengan panjang 14,69 km, direncanakan selesai pada Triwulan I (Januari sampai Maret) tahun 2026.
Apabila sudah beroperasi penuh, jalan tol tersebut dapat memangkas waktu perjalanan dari Palembang ke Betung yang sebelumnya memakan waktu hingga 3,5 jam menjadi sekitar 1 jam.
Lebih lanjut, proyek Tol Palembang - Betung rencananya bakal dilengkapi dengan empat simpang susun dan gerbang tol yang tersebar di wilayah Gandus, Rengas, Pulau Rimo, dan Pangkalan Balai.
Di samping itu, jalan tol ini turut menjadi bagian dari jaringan Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung sepanjang 111,6 km.
Menurut Adjib Al Hakim, Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, terhubungnya jalan bebas hambatan ini dinilai akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar Palembang hingga Betung.
"Setelah jalan tol ini tersambung sepenuhnya, maka akan terhubung langsung dengan ruas Betung - Tempino - Jambi. Sehingga membuka peluang ekonomi baru yang signifikan di Pulau Sumatera,” papar Adjib.
Hutama Karya kemudian menegaskan komitmennya dalam menyelesaikan pembangunan sesuai jadwal sembari memastikan manfaat yang dirasakan masyarakat sekitar.
Hutama Karya pada Proyek Strategis Nasional
PT Hakaaston (HKA), anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero) yang bergerak dalam jasa layanan operasi dan pemeliharaan jalan tol, terus meningkatkan target kinerjanya melalui perolehan kontrak baru dan pendapatan pada tahun 2024.
HKA menetapkan target pendapatan hingga Rp680 miliar dari pengelolaan sepanjang 319,3 km ruas baru dalam JTTS. Hal ini melampaui pendapatan tahun 2023 sebesar Rp 523 miliar atau 130 persen.
Ruas-ruas jalan tol baru ini merupakan bagian dari pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) JTTS yang saat ini telah mencapai 88,70 persen.
Menurut Direktur Operasi HKA, Martin Nababan, kesiapan perusahaan untuk mengoperasikan ruas-ruas baru yang mencakup Sigli - Padang Tiji - Seulimeum, Binjai - Brandan, Kuala Tanjung – Indrapura – Tebing Tinggi - Dolok - Sinaksak, Indrapura – Kisaran (seksi 1 dan 2). Serta Pekanbaru - Bangkinang - Koto Kampar.
Dalam mengupayakan pelayanan optimal dan peningkatan kenyamanan pengguna jalan tol, HKA merancang empat aplikasi utama . Pertama Astoll, sebagai platform penyedia informasi real-time tentang kondisi jalan tol, CCTV live, lokasi area istirahat, tarif tol, dan fitur tanggap darurat.
Lalu HKA Trom (Toll Road Operation and Maintenance) yang fungsinya untuk mendukung pekerjaan petugas tol dalam memberikan pelayanan di ruas tol.
Serta HKA Today dan LAMPS (Live Asphalt Monitoring System) yang menjadi platform penting untuk pemeliharaan jalan tol dan pemantauan logistik hotmix di seluruh unit produksi.
Saat ini HKA mengelola 13 ruas di JTTS dan dua ruas di Pulau Jawa, yang merupakan milik Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Hutama Karya (Persero), Indonesia Investor Authority (INA), dan PT Hutama Marga Waskita (HAMAWAS).(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.