Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Kemendag Tambah Gudang Kapasitas 13 Ribu Ton: Angan Swasembada Pangan!

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 02 January 2025 | Penulis: Harun Rasyid | Editor: Redaksi
Kemendag Tambah Gudang Kapasitas 13 Ribu Ton: Angan Swasembada Pangan!

KABARBURSA.COM - Tercatat Kementerian Perdagangan (Kemendag) mempunyai sembilan gudang SRG dan satu gudang bersistem Controlled Atmosphere Storage (CAS) di Jawa Tengah yang saat ini berstatus belum terpakai (idle). Total kapasitas gudang-gudang tersebut mencapai 13,5 ribu ton.

Sementara di seluruh Indonesia, Kemendag mempunyai gudang SRG yang saat ini idle dan berpotensi mendukung ketahanan pangan berkapasitas 145 ribu ton.

Rencana penyiapan sejumlah gudang tersebut demi mendukung target swasembada pangan pada tahun 2027.

“(Kapasitas gudang SRG) tidak terlalu besar, namun bisa membantu Bulog dalam menyimpan beras di Jawa Tengah. Menko Pangan telah menyampaikan kebutuhan tahun depan yang semakin meningkat, seperti untuk Lebaran sekitar bulan Maret dan Program Makan Bergizi. Kita harus bekerja keras agar suplai tidak kekurangan,”papar Mendag Budi dalam keterangan resmi yang dikutip di Jakarta , Kamis, 2 Januari 2025.

Lebih lanjut, beberapa daerah di Jawa Tengah yang mempunyai gudang SRG yaitu Kudus, Demak, Pekalongan, Banjarnegara, Blora, Wonogiri, Cilacap, dan Brebes.

Mendag Budi berharap, Pemerintah Daerah Jawa Tengah mampu mempersiapkan gudang-gudang tersebut agar bisa dimanfaatkan segera oleh Bulog.

“Terdapat beberapa gudang yang kosong. Kami mohon bupati dan walikota bisa membantu membersihkannya untuk persiapan musim panen, sehingga dapat dipakai Bulog untuk penyimpanan sementara komoditas beras hasil panen petani,” lanjut pria yang biasa disapa Busan tersebut.

Kemudian Busan juga turut mengapresiasi Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Tengah yang turut menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) menghadapi Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Meskipun secara umum, ada beberapa komoditas yang naik harga, namun kenaikan harga tersebut masih di bawah harga eceran tertinggi (HET) maupun harga acuan (HA) yang ditetapkan.

Contohnya cabai merah keriting sempat naik menjadi Rp46.200 per kilogram (kg) dari Rp33.500 per kg pada bulan sebelumnya.

“Kami mengucapkan terima kasih karena harga bapok saat menghadapi Natal relatif stabil. Memang ada beberapa yang naik, namun sebagian masih di bawah HET. Misalnya, cabai merah keriting yang sempat naik tetapi masih di bawah harga acuan Rp55.000 per kg,” papar Busan.

Kemudian di wilayah Jawa Tengah, harga cabai juga masih di bawah harga acuan. Sebab harga tertingginya tercatat sebesar Rp50.094 per kg. Selain itu, harga telur ayam juga masih di kisaran harga acuan yaitu Rp30.000 per kg.

“Khusus Jawa tengah, harga bapok relatif sama dengan secara nasional. Namun, minyak goreng MINYAKITA perlu diwaspadai karena mengalami kenaikan di atas HET,” pungkas Mendag Busan.

Kementerian Pertanian Siapkan 90 Ribu Ton Bibit Padi dan Jagung Unggulan

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono menyebut Kementerian Pertanian (Kementan) akan menyiapkan 90 ribu ton benih unggul padi dan Jagung untuk 3,7 juta hektar pada tahun 2025.

Langkah ini, bertujuan demi meningkatkan produktivitas pangan nasional serta mendukung program pemerintah dalam mengurangi impor beras.

Sudaryono mengatakan, penyediaan benih unggul padi dan jagung akan difokuska. pada daerah-daerah dengan indeks pertanaman (IP) yang masih rendah, sehingga dapat meningkatkan produktivitas hasil panen dan mendukung ketahanan pangan di seluruh Indonesia.

Langkah Stop Impor Beras Pada 2025

Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan menyebut Indonesia pada 2025 tidak akan mengimpor sejumlah bahan pangan seperti beras, gula dan garam. Menurutnya, serapan beras dari petani akan sepenuhnya ditampung oleh Bulog.

“Kita akan menghentikan impor beras dan bahan pangan lainnya. Bulog akan menyerap semua gabah dan jagung yang diproduksi oleh petani untuk menjaga stabilitas harga,” ungkap Zulkifli Hasan yang biasa disapa Zulhas.

Melalui langkah ini, pemerintah cukup optimistis bisa meningkatkan ketahanan pangan nasional, mengurangi ketergantungan pada impor, dan juga mendukung kesejahteraan petani di Tanah Air.(*)