Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Bursa Asia Memulai Pekan dengan Pergerakan Landai

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 30 December 2024 | Penulis: Moh. Alpin Pulungan | Editor: Redaksi
Bursa Asia Memulai Pekan dengan Pergerakan Landai

KABARBURSA.COM - Bursa Asia membuka pekan ini dengan pergerakan yang cenderung datar pada Senin, 30 Desember 2024, di tengah tingginya imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS) yang menekan valuasi saham Wall Street.

Dilansir dari Reuters di Jakarta, Senin, volumwle perdagangan terpantau ringan menjelang libur Tahun Baru dengan kalender ekonomi pekan ini relatif sepi. Pasar akan menantikan rilis survei PMI sektor manufaktur China pada Selasa dan survei ISM untuk Desember dari AS pada Jumat.

Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang turun tipis 0,2 persen, meski masih mencatat kenaikan 16 persen sepanjang tahun ini. Nikkei Jepang melemah 0,9 persen, namun tetap mencatatkan keuntungan sekitar 20 persen untuk 2024.

Kondisi berbeda dialami Korea Selatan. Indeks utama negara tersebut tertekan oleh ketidakpastian politik dalam beberapa pekan terakhir dan mencatatkan kerugian 9 persen sepanjang tahun ini, meski pada Senin sempat naik 0,3 persen. Saham maskapai penerbangan murah Jeju Air menyentuh level terendah sepanjang masa setelah kecelakaan pesawat yang menewaskan 179 orang.

Di China, saham blue-chip naik 0,3 persen hingga membawa kenaikan tahunan hampir 16 persen. Sebagian besar kenaikan tersebut terjadi dalam dua pekan di bulan September setelah Beijing berjanji memberikan lebih banyak stimulus.

Futures EUROSTOXX 50 menguat 0,1 persen, sementara futures FTSE dan DAX hampir tidak berubah. Sementara itu, futures S&P 500 dan Nasdaq turun masing-masing 0,1 persen setelah Wall Street mencatat aksi jual luas pada Jumat lalu tanpa pemicu yang jelas. Volume perdagangan pun hanya mencapai dua pertiga dari rata-rata harian.

Sementara itu, Wall Street tetap mencatat kinerja yang kuat tahun ini. S&P 500 naik 25 persen dan Nasdaq melonjak 31 persen. Namun, valuasi mulai dianggap terlalu tinggi dibandingkan dengan imbal hasil Treasury yang bebas risiko. Menurut data London Stock Exchange Group (LSEG), investor memperkirakan pertumbuhan laba per saham sebesar 10 persen pada 2025, dibandingkan 12,47 persen pada 2024.

Imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun berada di dekat level tertinggi delapan bulan, sebesar 4,63 persen, meskipun Federal Reserve telah memangkas suku bunga acuan sebesar 100 basis poin tahun ini.

Dolar AS Menguat, Minyak dan Emas Bergerak Tipis

Perbedaan suku bunga yang melebar membuat dolar AS tetap diminati dan mencatatkan kenaikan 6,5 persen terhadap mata uang utama lainnya sepanjang 2024. Euro melemah lebih dari 5 persen terhadap dolar, terakhir diperdagangkan di level USD1,0427, mendekati level terendah dua tahun di USD1,0344.

Sementara itu, dolar berada di dekat puncak lima bulan terhadap yen di 157,79, meskipun risiko intervensi dari Jepang membatasi potensi penguatan lebih lanjut.

Penguatan dolar menjadi beban bagi harga emas, meski logam mulia ini masih naik 28 persen sepanjang tahun ini, diperdagangkan di USD2.624 per ons.

Harga minyak mentah menghadapi tekanan sepanjang tahun akibat kekhawatiran terhadap permintaan, terutama dari China. Namun, hari ini, Brent naik 6 sen menjadi USD74,23 per barel (sekitar Rp1,19 juta), sementara minyak mentah AS menambah 1 sen menjadi USD70,61 per barel (sekitar Rp1,13 juta).

Pasar kini bersiap menyambut rencana kebijakan Presiden terpilih Donald Trump, termasuk potensi pemangkasan pajak yang bisa berdampak besar pada pasar keuangan. Trump juga diperkirakan akan merilis 25 perintah eksekutif segera setelah menjabat pada 20 Januari mendatang.

IHSG Dibuka Lesu

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah sebesar 12 poin atau turun 0,18 persen ke level 7,024 pada perdagangan di Jakarta, Senin, 30 Desember 2024. Merujuk data perdagangan RTI Business, 158 saham terpantau menguat, 92 saham melemah, dan 267 saham mengalami stagnan.

Sementara itu mengutip Stockbit, AGAR memimpin daftar top gainer dengan 18,55 persen, diikuti DSFI 14,75 persen, AYLS 14,18 persen, dan ISAP 11,11 persen. Kemudian saham-saham yang mengalami koreksi paling dalam di antaranya BSIM -11,11 persen, SPRE -9,41 persen, SOFA -8,70 persen, dan LION -4,55 persen.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan data perdagangan pada pekan lalu periode 23 – 27 Desember 2024 mayoritas mencatatkan performa positif. Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, mengatakan peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa sepekan.

“Sebesar 27,15 persen menjadi 24,40 miliar lembar saham dari 19,19 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” ujar dia dalam keterangannya yang dikutip Sabtu, 28 Desember 2024.

Di sisi lain, Kautsar menyampaikan jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini juga mengalami peningkatan sebesar 0,75 persen. “IHSG pekan ini turut mengalami peningkatan sebesar 0,75 persen menjadi berada pada level 7.036,571 dari 6.983,865 pada pekan lalu,” katanya.(*)