KABARBURSA.COM - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 diprediksi akan memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Perputaran uang selama periode ini diperkirakan dapat mencapai antara Rp 91 triliun hingga Rp 100 triliun.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, dalam keterangan resminya pada Jumat 27 Desember 2024.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 110,67 juta orang, meningkat sebesar 3,67 juta orang dibandingkan dengan tahun lalu.
Dengan asumsi bahwa setiap keluarga pemudik menghabiskan rata-rata Rp 3,3 juta, Sarman memperkirakan bahwa perputaran uang selama libur Nataru bisa mencapai Rp 91,302 triliun, bahkan mendekati angka Rp 100 triliun.
Meskipun daya beli masyarakat mengalami penurunan, hal ini tidak menghalangi masyarakat untuk melaksanakan perjalanan mudik dan berwisata bersama keluarga, jelas Sarman. Ia menyebutkan bahwa lonjakan pemudik tahun ini dipengaruhi oleh tiga faktor utama. Pertama, banyak masyarakat yang telah merencanakan perjalanan jauh-jauh hari, termasuk menabung untuk kebutuhan mudik dan liburan. Kedua, waktu libur bersama yang mencapai 10 hari memberi kesempatan lebih lama bagi masyarakat untuk bepergian. Ketiga, penurunan tarif penerbangan sebesar 10 persen dan stabilitas harga tiket kereta api serta kapal laut selama libur Nataru turut mendorong peningkatan mobilitas masyarakat.
Sarman memperkirakan, dari total pergerakan selama libur Nataru, sekitar 55,86 juta perjalanan akan dilakukan antarprovinsi, sementara 54,81 juta perjalanan akan dilakukan dalam provinsi. Tujuan favorit mudik mencakup Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Sumatera Utara, Bali, hingga Sulawesi Selatan.
Perputaran uang selama libur Nataru diprediksi akan merata ke berbagai sektor, termasuk transportasi, pariwisata, perdagangan, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sarman menambahkan, sektor-sektor ini diperkirakan akan mengalami lonjakan penjualan signifikan, khususnya pada produk-produk fashion, makanan dan minuman seperti kue, roti, snack, daging, sosis, serta minuman seperti sirup, soft drink, dan minuman beralkohol.
Di sisi lain, perputaran uang yang terjadi selama libur Nataru diperkirakan akan mendorong konsumsi rumah tangga dan turut mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2024, yang diprediksi dapat tumbuh di atas 5 persen. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2024 diperkirakan akan tetap berada di kisaran 5 persen.
Perputaran uang yang signifikan selama libur Nataru memiliki peran strategis dalam meningkatkan konsumsi rumah tangga, yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2024, tambah Sarman.
Bank Indonesia juga telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp 133,7 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama libur Nataru. Program "Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai" (Serunai) juga diluncurkan untuk memudahkan pemudik dalam menukar uang dalam berbagai denominasi, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 100.000.
Pasar Eropa diperkirakan akan membuka perdagangan dengan catatan positif pada hari Senin, meskipun volume transaksi diperkirakan lebih rendah mengingat minggu perdagangan yang dipersingkat akibat liburan Natal.
Indeks FTSE 100 di Inggris diprediksi akan naik 8 poin ke level 8.098, sementara DAX Jerman diperkirakan akan menguat 12 poin menjadi 19.919. Di sisi lain, indeks CAC Prancis diprediksi akan meningkat 7 poin menjadi 7.291, dan FTSE MIB Italia diperkirakan naik 76 poin menuju angka 34.031, menurut data dari IG. Seperti dilansir cnbc di Jakarta, Senin 23 Desember 2024.
Pasar diperkirakan akan lebih sepi menjelang Natal, dengan sebagian besar pasar Eropa tutup lebih awal pada Malam Natal dan tetap tutup pada Hari Natal.
Sementara itu, pasar Asia-Pasifik membuka minggu ini dengan sentimen positif, didorong oleh spekulasi terkait pengumuman resmi mengenai rencana penggabungan antara produsen mobil Jepang, Honda dan Nissan.
Sentimen di Asia semakin membaik setelah munculnya data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan, yang turut mendongkrak indeks saham AS pada hari Jumat. Pada saat yang sama, saham berjangka AS sedikit menguat dalam perdagangan semalam pada hari Minggu.
Pasar saham Eropa diperkirakan akan dibuka dengan pelemahan, karena para investor tengah memantau ketegangan politik di Amerika Serikat serta keputusan-keputusan kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh sejumlah negara ekonomi utama.
Menurut data yang dirilis oleh IG, indeks FTSE 100 diperkirakan akan turun 110 poin, bergerak ke level 8.088. Sementara itu, DAX Jerman diprediksi akan merosot sekitar 400 poin, menjadi 19.835, dan CAC 40 Prancis diperkirakan akan turun 140 poin ke angka 7.244. Seperti dinukil dari cnbc di Jakarta, Jumat 20 Desember 2024.
Ketidakpastian politik di AS semakin memuncak pada Kamis malam, setelah kegagalan RUU belanja yang didukung oleh mantan Presiden Donald Trump. RUU ini sangat krusial untuk mencegah penutupan pemerintahan. Puluhan anggota parlemen dari Partai Republik menentang kesepakatan yang bertujuan mendanai pemerintah selama tiga bulan serta menangguhkan batasan utang AS selama dua tahun. Jika tidak ada kesepakatan, penutupan sebagian pemerintahan AS akan dimulai pada Jumat malam.(*)