KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan sejumlah sektor yang berpotensi mengalami pertumbuhan pada 2025, seiring adanya program-program dari pemerintah.
Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan, meyakini bahwa pemerintah akan selalu menggandeng pihak swasta dalam kegiatannya. Untuk itu, sejumlah emiten terkait memiliki peluang besar untuk bisa bekerja secara positif.
Prediksi Versi dimulai dari sektor pangan. Menurutnya, sektor ini akan sangat terdampak, khususnya dari program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
"Terkait dengan program bergizi gratis, artinya kan dananya lumayan besar tuh. Ini nanti akan banyak sektor-sektor pangan (yang terpengaruh)," kata Vendra dalam agenda Edukasi 'Wartawan terkait Market Outlook', di Jakarta, Kamis, 19 Desember 2024.
Tidak hanya sektor pangan, Verdi melanjutkan, sektor transportasi dan kontruksi juga berpeluang bersinar pada tahun depan. Menurut dia, sentimen yang menyelimuti kedua sektor tersebut berhubungan dengan program 3 juta rumah.
"Nah ini kan (program 3 juta rumah) juga turunannya banyak dalam pengadaan rumah. Mulai dari semen, lalu transportasi, dan lain-lain. Ini juga mungkin sangat menarik di tahun 2025," ujar dia.
Selain itu, sektor energi juga turut disoroti Verdi karena sektor ini diramal bakal tersengat program swasembada energi yang tengah digencarkan oleh pemerintah.
"Ini terlepas dari apakah itu bisa jalan atau tidak ya. Karena kita melihat lebih ke janji pemerintah, program yang mereka tawarkan dalam kampanyenya," pungkasnya.
Bahlil Sebut B35 dan B40 Solusi Swasembada Energi
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa penggunaan biodiesel B35 dan B40 merupakan salah satu cara mencapai swasembada energi. Menurutnya, swasembada hanya dapat dicapai jika peningkatan ketahanan energi nasional dapat dicapai.
“Kemandirian energi akan terwujud salah satunya karena ada bioethanol, bioenergy dan biodiesel. Biodiesel sekarang kita sudah B35 sampai B40 sudah selesai uji coba,” kata Bahlil, Minggu, 27 Oktober 2024.
Dia pun menyebut, pemanfaatan biodiesel akan ditingkatkan menjadi B50 dan B60. Peningkatan ini dilakukan karena sumber daya kedua bahan bakar tersebut cukup banyak di Indonesia.
“B35 sampai B40 itu kita habiskan kurang lebih sekitar 14 juta kiloliter. Sementara ekspor kita kan masih banyak. kalau ditanya kapasitas Crude Palm Oil (CPO) kita cukup atau tidak, pasti cukup. Nah, tinggal kita lihat adalah teknologinya, teknologinya ini kan harus by process untuk kita uji coba. Agar ketika itu diimplementasikan, B50-B60 itu betul-betul sudah melalui uji coba yang baik,” jelas Bahlil
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengungkapkan bahwa realisasi pemanfaatan biodiesel di Indonesia cukup meningkat setahun terakhir.
“Tren kenaikan tersebut menunjukkan komitmen dan keseriusan pemerintah dalam mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil dan meningkatkan ketahanan energi dengan memanfaatkan biodiesel, yang rasio campurannya juga terus akan ditingkatkan, yang sekarang sudah B35, akan ditingkatkan menjadi B40, kemudian B50 hingga B60,” kata Agus, Sabtu, 26 Oktober 2024.
Sebagai informasi, Kementerian ESM mencatatkan capaian biodiesel pada tahun 2021 mencapai 9,3 juta KL dan 10,45 juta KL pada tahun 2022. Pada tahun 2023 capaian biodiesel mencapai 12,2 juta KL dengan mandatori B35 dimulai pada Agustus 2023.
Program ini mewajibkan pengguna kendaraan mencampuran 35 persen dalam solar. Pewajiban pencampuran B35 ini diklaim mampu mengurangi ketergantungan pada impor BBM dan memberi nilai tambah bagi sektor pertanian.
Dua Menteri ini Dorong Program 3 Juta Rumah Jadi PSN
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengungkapkan bahwa pemerintah sedang merancang Program Strategis Nasional (PSN) untuk menyediakan hunian layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Program ini bertujuan mempercepat pembangunan perumahan yang terjangkau.
Melalui PSN ini, pemerintah menargetkan pembangunan hingga 20.000 unit rumah di setiap kabupaten/kota, dengan total mencakup 50 wilayah kabupaten/kota di Indonesia.
“Kalau satu kabupaten/kota PSN-nya antara 10.000 sampai 20.000 rumah, itu artinya totalnya bisa mencapai 1 juta unit,” kata Nusron di Jakarta, Kamis, 11 Desember 2024.
Menurut Nusron, untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan lahan sekitar 178 hektare di setiap kabupaten/kota, dengan alokasi rata-rata 60 meter persegi per unit rumah.
Ia menekankan bahwa PSN ini dirancang untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran serta mengantisipasi potensi spekulasi harga lahan.
“Biasanya, begitu diketahui akan ada pembangunan besar, harga tanah langsung melonjak akibat ulah spekulan. Dengan PSN, harga tanah harus sesuai appraisal, tidak boleh lebih mahal,” jelas Nusron.
Guna merealisasikan pekerjaan ini, pemerintah akan melibatkan sejumlah perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai mitra pelaksana konstruksi.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan dukungannya apa yang dikatakan Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid. Dia mengaku, bersama Nusron telah menyampaikan konsep PSN tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Salah satu yang saya dan Pak Nusron sepakati adalah memperjuangkan PSN untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Maruarar saat menghadiri perayaan HUT Apersi ke-26 di Jakarta, Rabu, 11 Desember 2024.
Menurut Maruarar, program tersebut sedang dalam tahap finalisasi sebelum diajukan ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
“PSN ini bukan hanya proyek, tapi program yang diharapkan menjadi terobosan. Kami berharap dukungan agar proses ini segera rampung di Menko Perekonomian,” ujar Ara, panggilan akrab Menteri PKP ini.
Program PSN perumahan ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah untuk mendukung target pembangunan 3 juta unit rumah, yang merupakan prioritas Presiden Prabowo Subianto.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.