Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Tips Hindari Stres Finansial Selama Libur Akhir Tahun

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 19 December 2024 | Penulis: Moh. Alpin Pulungan | Editor: Redaksi
Tips Hindari Stres Finansial Selama Libur Akhir Tahun

KABARBURSA.COM - Libur akhir tahun biasanya identik dengan perayaan bersama keluarga dan teman. Namun, tekanan untuk membeli hadiah, mengadakan acara, hingga membeli tiket perjalanan bisa menjadi beban finansial, terutama dengan ekspektasi keluarga, pengaruh media sosial, dan promosi merek yang gencar.

CEO dan direktur medis dari Asosiasi Psikiatri Amerika, Dr. Marketa Wills, mengatakan dengan utang kartu kredit yang terus naik dan harga barang masih tinggi akibat inflasi, pengeluaran berlebih selama musim liburan Natal dan Tahun Baru dapat memperburuk stres finansial yang dialami banyak orang.

“Tekanan untuk membeli hadiah bagi teman dan keluarga bisa sangat membebani seseorang yang ingin menjalani liburan yang sempurna,” kata Wills, dilansir dari AP di Jakarta, Kamis, 19 Desember 2024.

Namun, ada cara untuk menikmati libur akhir tahun tanpa harus mengorbankan keuangan. Berikut beberapa tips dari para ahli untuk menghindari stres finansial saat liburan:

1. Buat Anggaran yang Realistis

[caption id="attachment_107481" align="alignnone" width="1280"] Ilustrasi dibuat oleh AI.[/caption]

Sebelum mulai belanja, tentukan batas pengeluaran Anda. Menurut CEO aplikasi perencanaan keuangan Origin, Matt Watson, memiliki target anggaran yang jelas dapat mencegah pengeluaran berlebih.

“Banyak orang tergoda untuk membeli barang lebih mahal dari rencana karena merasa layak atau tergoda oleh promosi,” kata Watson. Ia pun menyarankan agar pajak dan biaya pengiriman dimasukkan ke dalam perhitungan anggaran.

2. Atur Ekspektasi Keluarga

[caption id="attachment_107477" align="alignnone" width="1280"] Ilustrasi dibuat oleh AI.[/caption]

Liburan sering kali identik dengan tradisi memberikan hadiah besar. Perayaan seperti ini dapat menjadi tekanan bagi mereka yang memiliki keterbatasan finansial. Watson menyarankan untuk berbicara jujur dengan keluarga tentang kondisi keuangan Anda.

“Mengelola ekspektasi dapat membantu mengurangi rasa tidak cukup baik atau merasa gagal,” katanya. Jika terbuka, keluarga mungkin memahami bahwa hadiah sederhana atau aktivitas murah lebih realistis untuk tahun ini.

3. Jangan Menunda Belanja

[caption id="attachment_107476" align="alignnone" width="1280"] Ilustrasi dibuat oleh AI.[/caption]

Belanja di menit terakhir sering kali memicu pengeluaran lebih besar karena waktu terbatas. Selain itu, biaya pengiriman cenderung naik mendekati Natal. Watson menyarankan untuk merencanakan pembelian lebih awal dan menyicil pengeluaran agar tidak terlalu membebani satu periode gaji.

4. Berikan Hadiah Kreatif

[caption id="attachment_107475" align="alignnone" width="1280"] Ilustrasi dibuat oleh AI.[/caption]

Jika ingin tetap memberikan hadiah tanpa menguras dompet, cobalah hadiah buatan sendiri atau berbasis aktivitas. “Anda bisa menawarkan jasa seperti menjaga anak atau memasak makanan sebagai hadiah,” kata Wills.

Hadiah berbasis pengalaman, seperti mendaki, berseluncur, atau membuat album foto kenangan, juga menjadi tren di kalangan anak muda. Selain hemat, ini menciptakan momen yang lebih bermakna.

5. Ciptakan Tradisi Baru

[caption id="attachment_107474" align="alignnone" width="1280"] Ilustrasi dibuat oleh AI.[/caption]

Ekspektasi atau tradisi lama, seperti membeli hadiah mahal untuk semua anggota keluarga besar, sering kali menjadi sumber stres. “Kadang-kadang ada anggota keluarga yang mampu memberikan hadiah mewah, tetapi Anda tidak harus merasa wajib membalas dengan hal yang sama,” ujar ahli belanja, Trae Bodge.

Buat tradisi baru yang sesuai dengan keuangan Anda, seperti saling bertukar hadiah murah atau berbagi rencana keuangan masa depan seperti menabung untuk rumah.

6. Bagi Beban Pengeluaran

[caption id="attachment_107470" align="alignnone" width="1280"] Ilustrasi dibuat oleh AI.[/caption]

Menjadi tuan rumah acara liburan bisa mahal jika semua biaya ditanggung sendiri. Sebagai gantinya, ajak keluarga atau teman untuk berbagi tanggung jawab, misalnya dengan membawa makanan masing-masing dalam bentuk potluck. “Membagi biaya acara dapat meringankan beban dan membuat suasana lebih santai,” kata Wills.

7. Prioritaskan Kesehatan Mental

[caption id="attachment_107460" align="alignnone" width="1280"] Ilustrasi dibuat oleh AI.[/caption]

Jika keuangan menjadi sumber stres selama liburan, penting untuk berbicara dengan keluarga dan teman tentang perasaan Anda. “Berbagi kekhawatiran bisa menjadi cara yang terapeutik untuk mengurangi tekanan,” kata Wills.

Selain itu, dengarkan juga perasaan orang-orang terdekat Anda. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan mental dengan cukup istirahat, olahraga, dan meluangkan waktu untuk diri sendiri.

8. Berani Menolak

[caption id="attachment_107459" align="alignnone" width="1280"] Ilustrasi dibuat oleh AI.[/caption]

Musim liburan sering kali penuh dengan acara sosial yang tak ada habisnya. Jika acara-acara tersebut menambah tekanan finansial atau mental, jangan ragu untuk menolak atau membatasi kehadiran Anda.

Jika percakapan keluarga mulai membuat Anda tidak nyaman, seperti membahas topik sensitif, Wills menyarankan untuk sejenak menjauh, misalnya dengan berjalan-jalan.

9. Cari Bantuan Profesional

[caption id="attachment_107455" align="alignnone" width="739"] Ilustrasi dibuat oleh AI.[/caption]

Jika Anda merasa kesulitan secara mental atau finansial, jangan ragu mencari bantuan profesional. Di Indonesia, Anda dapat menghubungi psikolog atau layanan konseling untuk mendapatkan dukungan yang Anda butuhkan.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, Anda bisa menikmati liburan tanpa harus terjebak dalam tekanan finansial atau emosional. Prioritaskan apa yang benar-benar penting—kebersamaan dan kebahagiaan, bukan hadiah mahal atau acara mewah.(*)