KABARBURSA.COM – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo mencatatkan capaian positif dari pameran otomotif yang digelar sepanjang 2024. Ketua Umum pameran Gaikindo, Rizwan Alamsjah mengatakan selama satu tahun pihaknya berhasil mendatangkan 700.000 pengunjung di enam pameran yang diselenggarakan Gaikindo.
Menurutnya, capaian tersebut menunjukkan besarnya minat masyarakat terhadap industri otomotif di Tanah Air.
“Capaian yang tercatat selama rangkaian pameran Gaikindo di tahun 2024 berhasil melebihi 50 ribu unit kendaraan senilai Rp26 triliun rupiah, sebuah pencapaian yang sangat menggembirakan dan mencerminkan potensi besar sektor otomotif Indonesia,” kata Rizwan dalam keterangan tertulis, Selasa, 17 Desember 2024.
Selain mendapat perhatian pengunjung dan triliunan transaksi, Gaikindo juga mencatatkan ribuan potensi bisnis selama pameran B2B GIICOMVEC 2024.
Menurutnya, pameran ini tidak sekadar ajang pamer produk terbaru, tapi juga membuka kesempatan pelaku industri dalam memperluas jaringan dan menciptakan bisnis baru.
Sekadar informasi, pameran yang diselenggarakan Gaikindo selama 2024, yaitu Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) yang diselenggarakan pada 7-10 Maret 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).
Pameran berikutnya adalah GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang diselenggarakan pada 18-28 Juli 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang. Kemudian GIIAS Surabaya yang diselenggarakan pada 28 Agustus – 1 September 2024 di Grand City Convex Surabaya.
Pameran berikutnya adalah GIIAS Bandung yang diselenggarakan pada 25-29 September 2024 di Sudirman Grand Ballroom Bandung, GIIAS Semarang yang diselenggarakan pada 23-27 Oktober 2024 di Muladi Dome Semarang dan Mandiri Utama Finance GAIKINDO Jakarta Auto Week (MUF GJAW) yang diselenggarakan pada 22 November – 1 Desember bertempat di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang.
Ketua Umum Gaikindo Yohanes Nangoi mengaku bersyukur dan mengapresiasi semua pihak yang terlibat di dalam pameran Gaikindo selama tahun 2024.
“Untuk Gaikindo, tahun 2024 menjadi catatan tantangan dan keberhasilan industri otomotif Indonesia, dan rangkaian pameran otomotif Gaikindo adalah upaya Gaikindo untuk menunjukkan perkembangan dan prestasi industri otomotif Indonesia, dan juga menjadi dorongan untuk pertumbuhannya,” kata Nangoi.
Nangoi engatakan di tengah tantangan yang dihadapi industri kendaraan bermotor, seluruh pameran Gaikindo dapat berlangsung dengan sukses dan mencatatkan hasil positif serta berkontribusi terhadap industri di Tanah Air.
Menurutnya, tantangan industri otomotif masih akan dirasakan hingga tahun 2025. Pihaknya pun berupaya mendorong pertumbuhan industri otomotif dengan menyelenggarakan beragam pameran.
Keberhasilan pameran Gaikindo, kata dia, tidak lepas dari partisipasi merek otomotif dunia yang menjadi peserta pameran. Menurutnya, keterlibatan berbagai merek tersebut menunjukkan minat global terhadap pasar otomotif di Indonesia.
Pengenalan kendaraan melalui Indonesian premier, Asian premier dan world premier di setiap pameran disebut memperkuat citra Indonesia sebagai salah satu pasar otomotif yang diperhitungkan di wilayah Asia dan dunia.
Nangoi juga menyatakan komitmennya untuk mendukung pemerintah, khususnya melalui Kementerian Perindustrian dalam menjaga pertumbuhan industri otomotif di Tanah Air guna mendongkrak pencapaian negara.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil secara retail (dari dealer ke konsumen) periode Januari-November 2024 sebesar 806.721 unit atau turun sebesar 11,2 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2023 (year-on-year/yoy).
Sedangkan untuk penjualan mobil pada bulan November 2024 sebesar 76.053 unit atau turun sebesar 8,1 persen yoy. Namun, penjualan pada bulan November 2024 naik tipis sebesar 3,5 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Setali tiga uang dengan penjualan retail, penjualan secara wholesales periode Januari-November 2024 sebesar 784.788 unit atau turun sebesar 14,7 persen yoy. Kemudian penjualan pada bulan November secara wholesales juga ikut menurun menjadi 74.347 unit atau turun 11,9 persen yoy. Penjualan secara wholesales bulan November 2024 juga tercatat menurun sebesar 3,7 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, Toyota masih menjadi market leader untuk penjualan mobil di Indonesia dengan total 262.315 unit secara wholesales dan total share sebesar 33,4 persen periode Januari-November 2024. Kemudian disusul oleh Daihatsu dengan total penjualan 149.375 dengan total share 19,1 persen periode Januari-November 2024.
Meskipun menghadapi tantangan penurunan penjualan sepanjang 2024, capaian positif dalam rangkaian pameran otomotif yang diselenggarakan Gaikindo menjadi bukti tingginya antusiasme terhadap industri kendaraan bermotor di Indonesia. Namun, di tengah tren penurunan tersebut, para pemangku kepentingan terus berupaya mencari solusi demi mendorong pertumbuhan industri otomotif ke depan.
Salah satu langkah yang diambil adalah pemberian insentif bagi kendaraan ramah lingkungan. Pemerintah telah menyiapkan kebijakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen untuk mobil hybrid yang akan berlaku mulai 1 Januari 2025. Kebijakan ini diharapkan menjadi stimulus baru bagi pasar otomotif Indonesia yang tengah bertransisi menuju kendaraan rendah emisi.
Saat ini, tarif maksimum PPnBM untuk mobil hybrid dan mild hybrid berkisar antara 6-14 persen, sementara untuk plug-in hybrid (PHEV) berkisar 5-8 persen sesuai dengan skema I dan II. Dengan kebijakan ini, pajak akan dikurangi untuk setiap model mobil hybrid yang memenuhi syarat program insentif tersebut.
“PPnBM ditanggung pemerintah untuk kendaraan berbasis baterai atau electric vehicle (EV) masih dilanjutkan, dan yang terbaru, pemerintah memberikan diskon sebesar 3 persen untuk kendaraan bermotor hybrid,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan daring, dua hari lalu.
Sejumlah produsen otomotif telah meluncurkan berbagai model hybrid di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Toyota, Honda, Suzuki, dan Great Wall Motors (GWM), yang diperkirakan akan semakin gencar menghadirkan model-model terbaru pada 2025.
Toyota, misalnya, telah menyiapkan Veloz Hybrid, mobil hybrid entry-level yang dijadwalkan meluncur pada kuartal pertama 2025. Mitsubishi pun tidak mau ketinggalan, dengan dua model hybrid mereka—Xpander HEV dan Xpander Cross HEV—yang telah dipasarkan di Thailand. Dengan adanya insentif ini, kedua model tersebut diprediksi akan masuk ke pasar Indonesia tahun depan.
Sementara itu, pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai, dikabarkan akan meluncurkan empat model baru pada 2025, dengan salah satunya kemungkinan adalah varian hybrid.
Di sisi lain, produsen otomotif asal Tiongkok seperti Chery dan BAIC, serta merek Jepang seperti Mazda, juga ikut meramaikan pasar hybrid Indonesia. Chery berencana membawa Tiggo PHEV, sedangkan BAIC siap meluncurkan BJ30 Hybrid. Mazda pun dipastikan akan membawa varian hybrid terbaru mereka ke Indonesia tahun depan.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.