Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Rusia Lirik Bitcoin Jadi Cadangan Strategis, Ada Proposal dari DPR

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 10 December 2024 | Penulis: Moh. Alpin Pulungan | Editor: Redaksi
Rusia Lirik Bitcoin Jadi Cadangan Strategis, Ada Proposal dari DPR

KABARBURSA.COM - Berita baru datang dari Negeri Beruang Merah. Wakil Duma Negara Rusia (setara dengan DPR kalau di Indonesia), Anton Tkachev, melontarkan usulan yang tak biasa. Melalui dokumen resmi yang dilaporkan oleh kantor berita Rusia, RIA Novosti, Tkachev mengajukan ide untuk membuat cadangan strategis Bitcoin bagi Rusia. Dokumen ini sudah ia kirimkan ke Menteri Keuangan Anton Germanovich Siluanov, meminta agar usulan tersebut dipertimbangkan.

Dalam dokumen itu, Tkachev, yang berasal dari partai New People, meminta agar pemerintah Rusia membuat cadangan Bitcoin dengan pola yang mirip cadangan mata uang asing tradisional seperti dolar, euro, atau yuan. “Saya meminta Anda, Anton Germanovich, untuk menilai kelayakan menciptakan cadangan strategis Bitcoin di Rusia, serupa dengan cadangan negara dalam mata uang tradisional,” demikian bunyi dokumen tersebut, seperti dilaporkan di laman ria.ru, Senin, 9 Desember 2024.

Jika disetujui, Tkachev meminta usulan itu diajukan ke pemerintah untuk implementasi lebih lanjut.

Menurut Tkachev, kebutuhan ini mendesak karena kondisi geopolitik yang membuat Rusia sulit mengakses sistem pembayaran internasional tradisional. Dengan sanksi ekonomi yang membatasi ruang gerak Rusia, mata uang kripto atau cryptocurrency seperti Bitcoin dianggap sebagai alat transaksi yang lebih independen. Bahkan, Bank Sentral Rusia sendiri sudah bersiap untuk melakukan eksperimen pembayaran lintas negara menggunakan cryptocurrency.

Mengamankan Stabilitas Keuangan Rusia

Tkachev berpendapat cadangan strategis Bitcoin bisa menjadi solusi untuk meningkatkan stabilitas keuangan Rusia. Ia menyoroti cadangan mata uang tradisional seperti dolar, euro, dan yuan tidak lepas dari ancaman inflasi dan sanksi ekonomi. Oleh karena itu, Bitcoin dianggap sebagai alternatif baru yang tidak bergantung pada otoritas negara mana pun.

Langkah ini, jika diwujudkan, akan membawa Rusia ke dalam daftar negara yang mulai melirik Bitcoin sebagai aset strategis. Sebelumnya, negara-negara seperti Amerika Serikat, El Salvador, Brasil, dan Polandia sudah lebih dulu mengambil langkah serupa. Bahkan, di bawah Presiden terpilih Donald Trump, Amerika sedang merancang rencana membangun cadangan strategis lebih dari 1 juta Bitcoin, yang tampaknya mulai menarik perhatian pejabat Rusia.

Putin: Bitcoin tak Bisa Dilarang

[caption id="attachment_105142" align="alignnone" width="573"] “Siapa yang bisa melarang penggunaan alat pembayaran elektronik lain? Tidak ada.” – Vladimir Putin menegaskan bahwa Bitcoin dan cryptocurrency tidak bisa dihentikan, sekaligus membuka peluang baru bagi Rusia di tengah dinamika ekonomi global. Foto: Media Sosial X Bitcoin Magazine.[/caption]

Langkah Tkachev ini sejalan dengan sikap Presiden Rusia Vladimir Putin yang baru saja menyatakan bahwa Bitcoin tidak bisa dilarang atau dihentikan. Beberapa hari lalu, Putin menegaskan Bitcoin akan terus berkembang sebagai bagian dari ekosistem keuangan global. Awal tahun ini, ia juga menandatangani undang-undang yang mengesahkan aktivitas penambangan Bitcoin dan cryptocurrency di Rusia.

Melihat perkembangan ini, tak heran jika Rusia mulai serius mempertimbangkan Bitcoin sebagai bagian dari strategi keuangannya. Apakah ini langkah berani atau sekadar strategi menghadapi sanksi, hanya waktu yang akan menjawab. Yang jelas, Bitcoin semakin menancapkan kukunya di kancah geopolitik global.

Jual Emas, Beli Bitcoin!

Langkah Rusia yang mulai melirik Bitcoin sebagai aset strategis ini ternyata punya gema yang serupa di belahan dunia lain. Di Amerika Serikat, seorang pendukung setia Bitcoin, Michael Saylor, bahkan lebih ekstrem dalam idenya: jual semua emas nasional dan ganti dengan Bitcoin.

Bos besar MicroStrategy itu menilai mengkonversi cadangan emas ke Bitcoin adalah langkah yang jenius buat memperkuat dominasi ekonomi Negeri Paman Sam. Dalam wawancara bersama Yahoo Finance, Saylor tampil percaya diri seperti biasa. “Jual semua emas AS, dan beli Bitcoin,” ujarnya, seperti dikutip Bitcoinist, Selasa, 10 Desember 2024.

“Dengan uang hasil jual emas itu, kalian bisa dapat 5 juta Bitcoin,” imbuhnya.

Buat yang belum kenal Saylor, dia ini ibarat juru bicara tak resmi Bitcoin. Segala yang dia lakukan seolah punya satu tujuan: mempromosikan Bitcoin sebagai masa depan keuangan global. Kali ini, dia menyerukan pemerintah AS untuk meninggalkan emas yang menurutnya sudah kuno dan enggak relevan lagi di zaman serba digital.

Emas Itu Berat, Bitcoin Enteng

Saylor punya alasan kenapa dia sekeras ini dengan emas. Katanya, emas itu ribet. Mau mindahin emas dalam jumlah besar? Logistiknya bikin kepala pusing. Bandingkan dengan Bitcoin yang cukup dengan klik, selesai. “Bitcoin itu lebih portable, lebih aman, dan lebih modern,” klaimnya.

Saylor bahkan bilang, kalau AS serius mengganti emasnya dengan Bitcoin, nilai aset nasional bisa melonjak hingga USD100 triliun (Sekitar Rp1.580 kuadriliun jika pakai kurs Rp15.800). Dia juga percaya langkah ini bakal bikin musuh-musuh AS yang punya banyak emas kelojotan. “Mereka punya emas, kita punya Bitcoin. Nilai aset mereka jadi nol, sementara aset kita naik sampai triliunan dolar,” ujarnya.

Perlu diingat, AS adalah salah satu negara dengan cadangan emas terbesar di dunia. Berdasarkan data TradingEconomics, AS punya sekitar 8.133 ton emas, yang nilainya setara dengan 72 persen dari total cadangan finansial negara. Tak heran kalau emas jadi aset yang sangat strategis bagi ekonomi Amerika.

Tapi buat Saylor, emas cuma sebatas peninggalan masa lalu. Dia bahkan bilang emas itu seperti surat cinta zaman perang: romantis, tapi tak lagi relevan di era WhatsApp dan TikTok.

Sebenarnya, ide Bitcoin menggantikan emas bukan sepenuhnya baru. Banyak analis sudah lama memprediksi bahwa Bitcoin, dengan teknologi dan tingkat adopsi yang terus meningkat, bisa jadi penyimpan nilai utama dunia di masa depan.

Saylor lebih optimistis lagi. Dia percaya nilai pasar Bitcoin suatu saat bisa melampaui emas. Angkanya? USD280 triliun(Rp4.424 kuadriliun). Bandingkan dengan kapitalisasi pasar emas yang hanya USD45 triliun (Rp711 kuadriliun).

Bahkan, ada kabar Presiden terpilih AS, Donald Trump, ingin membangun cadangan strategis Bitcoin. Katanya, langkah ini bisa menjadikan AS pemimpin global dalam teknologi cryptocurrency.

Kalau Saylor serius, dan AS benar-benar jual semua emasnya untuk Bitcoin, dunia keuangan global mungkin bakal jungkir balik. Tapi, seperti biasa, Bitcoin itu seperti roller coaster: ada yang yakin ini masa depan, ada juga yang menilai ini sekadar gelembung besar.(*)