KABARBURSA.COM - CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, memberikan peringatan kepada Singapura, bahwa negara tersebut terancam punah akibat rendahnya angka kelahiran.
Musk yang kerap menyuarakan kekhawatirannya terhadap penurunan angka kelahiran global, menyoroti tren ini sebagai ancaman serius.
Data resmi menunjukkan Total Fertility Rate (TFR) Singapura turun ke level terendah dalam sejarah, yaitu 0,97 pada tahun 2023. Angka ini merupakan penurunan pertama di bawah 1,0, setelah mencatat 1,04 pada tahun 2022.
TFR Singapura jauh di bawah tingkat penggantian populasi sebesar 2,1 yang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas demografis.
Total Fertility Rate (TFR), atau angka kesuburan total, adalah istilah dalam bidang demografi yang menggambarkan jumlah rata-rata anak yang diperkirakan akan lahir dari seorang wanita sepanjang hidupnya.
Angka ini dihitung berdasarkan tingkat kesuburan spesifik usia yang berlaku saat ini, dengan asumsi bahwa wanita tersebut akan selamat melalui seluruh usia reproduktifnya.
TFR menjadi indikator penting untuk menilai tren demografis suatu negara, khususnya dalam memahami dinamika populasi, seperti pertumbuhan, penurunan, atau stabilitas. TFR sebesar 2,1 sering dianggap sebagai tingkat penggantian populasi, yakni angka yang diperlukan untuk mempertahankan jumlah penduduk tanpa migrasi tambahan. Angka di bawah 2,1, seperti yang terjadi di Singapura dan beberapa negara lainnya, menunjukkan potensi penurunan populasi dalam jangka panjang.
Krisis kesuburan ini tidak hanya terjadi di Singapura. Negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, China, dan India juga menghadapi tren serupa. Di Korea Selatan, misalnya, TFR bahkan lebih rendah lagi, yakni 0,72 pada 2023.
Kementerian Tenaga Kerja Singapura memperingatkan bahwa penurunan TFR akan memengaruhi ketersediaan tenaga kerja di masa depan.
“Pertumbuhan populasi yang melambat dan penuaan masyarakat akan menciptakan kendala tenaga kerja dalam jangka menengah,” tulis Kementerian Tenaga Kerja Singapura seperti dikutip dari First Post, Selasa, 10 Desember 2024.
Kementerian tersebut juga menegaskan pentingnya tetap terbuka terhadap pekerja asing dan investasi asing langsung untuk menciptakan peluang kerja bagi warga Singapura.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa pada 2030, sekitar 24 persen populasi Singapura akan masuk kategori lanjut usia, menjadikan negara ini sebagai “masyarakat super tua” seperti Jepang.
Menteri Kedua Keuangan Singapura, Indranee Rajah menjelaskan beberapa faktor di balik penurunan angka kelahiran. Pandemi COVID-19, misalnya, telah mengganggu rencana pernikahan dan keinginan memiliki anak bagi banyak pasangan.
Selain itu, banyak pasangan muda merasa terbebani oleh tingginya biaya membesarkan anak, tekanan sosial untuk menjadi orang tua yang ideal, serta kesulitan menyeimbangkan pekerjaan dengan komitmen keluarga.
Indranee juga menyoroti pergeseran nilai di kalangan generasi muda, yang semakin menganggap pernikahan dan memiliki anak bukan lagi prioritas utama dalam hidup.
Penurunan TFR memiliki konsekuensi serius. Dengan lebih sedikit kelahiran, jumlah tenaga kerja akan menyusut, sehingga menghambat dinamisme ekonomi, daya tarik bisnis global, dan penciptaan peluang kerja bagi generasi berikutnya.
Indranee membandingkan situasi ini dengan Korea Selatan dan Italia, di mana tren serupa memicu perlambatan ekonomi, penurunan upah, dan berbagai tantangan demografis lainnya.
Pemerintah Singapura mencatat bahwa semakin banyak perempuan berusia 25-34 tahun yang memilih untuk tetap melajang. Selain itu, tingkat kesuburan di kalangan wanita berusia 20-an terus menurun, menyumbang hingga 32 persen dari total penurunan TFR.
Elon Musk pun turut mengomentari situasi ini melalui akun X (sebelumnya Twitter). “Singapura (dan banyak negara lainnya) akan punah,” tulis Elon Musk.
Pernyataan ini menjadi peringatan bahwa tantangan demografis memerlukan perhatian serius dan tindakan nyata untuk memastikan keberlanjutan populasi.
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Singapura sebagai negara dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia pada kuartal III 2024.
Investasi dari negara tetangga ini mencapai USD14,35 miliar, menempatkannya di puncak daftar negara penyumbang dana asing.
“Dalam lima besar negara ini, Singapura memang selalu menjadi investor terbesar di Indonesia selama 10 tahun terakhir,” kata Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani dalam Rapat Kerja dan Evaluasi Pelaksanaan Program hingga Triwulan ke-3 Tahun 2024 bersama Komisi XII di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.
Selain Singapura, Hong Kong menempati posisi kedua dengan investasi sebesar USD6,06 miliar, diikuti oleh China dengan USD5,78 miliar, dan Amerika Serikat (AS) sebesar USD2,82 miliar.
Dominasi negara-negara Asia menunjukkan peran penting kawasan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hingga September 2024, realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp1.261,43 triliun atau 76,45 persen dari target tahunan sebesar Rp1.650 triliun. Investasi ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp654,4 triliun, yang tumbuh 16,1 persen secara tahunan (year on year/yoy), dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp607,03 triliun, meningkat 29,4 persen yoy.
Capaian ini mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam menarik investor asing sekaligus mendorong partisipasi domestik dalam pembangunan ekonomi. Dengan tren positif ini, target investasi tahunan optimis dapat tercapai sebelum akhir tahun. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.