Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Data Perdagangan China November 2024: Ekspor Naik, Impor Terpuruk

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 10 December 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Data Perdagangan China November 2024: Ekspor Naik, Impor Terpuruk

KABARBURSA.COM - Ekspor dan impor China gagal memenuhi ekspektasi pada bulan November, dengan ekspor tercatat naik 6,7 persen dalam dolar AS, sementara impor mengalami penurunan sebesar 3,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurut data yang dirilis oleh otoritas bea cukai setempat pada Selasa.

Pengiriman barang ke luar negeri tidak mampu mencapai prediksi jajak pendapat Reuters yang memperkirakan pertumbuhan ekspor sebesar 8,5 persen (yoy). Sebagai perbandingan, ekspor pada Oktober 2024 tercatat tumbuh 12,7 persen, yang merupakan kenaikan tertinggi sejak Maret 2023, berdasarkan data dari LSEG. Seperti dikutip di Jakarta, Selasa 10 Desember 2024.

Sementara itu, data impor menunjukkan penurunan yang lebih mengejutkan, yaitu 3,9 persen, sementara para analis sebelumnya memperkirakan adanya kenaikan sebesar 0,3 persen.

Secara keseluruhan, ekspor sepanjang tahun ini dalam dolar AS tercatat naik 5,4 persen, sementara impor mengalami peningkatan sebesar 1,2 persen dibandingkan dengan tahun lalu, menurut data yang dirilis pada hari Selasa.

Ekspor telah menjadi salah satu faktor positif yang langka bagi ekonomi China yang tengah menghadapi tantangan, seperti lemahnya konsumsi domestik dan penurunan sektor perumahan yang berkepanjangan.

Data perdagangan bulan November ini dirilis hanya sehari setelah pemimpin tertinggi China berjanji untuk meningkatkan stimulus kebijakan moneter dan fiskal guna mendorong pertumbuhan pada tahun depan. Ia juga menjanjikan langkah-langkah penyesuaian kontra-siklus yang tidak konvensional untuk mendongkrak permintaan konsumsi domestik.

Erica Tay, Direktur Riset Makro di Maybank, memperkirakan ekspor China kemungkinan akan tetap kuat hingga awal 2025, didorong oleh permintaan dari importir AS. Namun, dia juga memperingatkan kemungkinan penurunan pada paruh kedua tahun depan, seiring dengan penerapan tarif AS yang tetap berlaku.

Pada sisi manufaktur, aktivitas di sektor ini mengalami peningkatan selama dua bulan berturut-turut pada November, dengan Indeks Manajer Pembelian (PMI) resmi naik menjadi 50,3, mencerminkan dampak positif dari kebijakan stimulus Beijing yang telah membantu mengangkat beberapa sektor ekonomi yang sedang tertekan.

Namun, permintaan domestik tetap menunjukkan kelemahan yang signifikan. Inflasi konsumen China tercatat menurun ke level terendah dalam lima bulan terakhir pada November, dengan kenaikan hanya 0,2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurut data resmi yang dirilis pada Senin.

Pengecualian Tarif Untuk Impor

Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara China mengumumkan bahwa negara tersebut akan memperpanjang pengecualian tarif untuk impor sejumlah produk asal Amerika Serikat (AS) hingga 28 Februari 2025.

Produk-produk yang terdaftar, seperti bijih logam tanah jarang, desinfektan medis, dan baterai nikel-kadmium, akan tetap dibebaskan dari tarif tambahan yang diberlakukan sebagai respons terhadap kebijakan Bagian 301 AS, demikian pernyataan komisi tersebut, yang dikutip Reuters di Jakarta pada Senin, 2 Desember 2024.

Namun, di sisi lain, China memberikan peringatan tegas terkait kemungkinan langkah-langkah pengendalian chip yang lebih ketat dari AS. Langkah ini diambil setelah munculnya laporan bahwa Pemerintahan Joe Biden berencana untuk mengumumkan pembatasan ekspor baru dalam waktu dekat.

Pada pekan lalu, Kamar Dagang AS menginformasikan kepada anggotanya melalui email bahwa pemerintahan Biden tengah mempertimbangkan untuk menambah 200 perusahaan chip China ke dalam daftar hitam perdagangan, yang akan membatasi sebagian besar pemasok AS dalam mengirimkan barang kepada mereka.

Menyikapi hal tersebut, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, He Yadong, menegaskan bahwa China sangat menentang ekspansi konsep keamanan nasional oleh AS dan penyalahgunaan kebijakan pengendalian yang ditujukan kepada perusahaan-perusahaan China.

He menambahkan bahwa jika AS tetap melanjutkan kebijakan pengendalian tersebut, China akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hak-hak sah perusahaan-perusahaan China.(*)