Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Sentuh Harga Tertinggi USD100.000, Powell: Babak Baru Bitcoin Dimulai

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 07 December 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Sentuh Harga Tertinggi USD100.000, Powell: Babak Baru Bitcoin Dimulai

KABARBURSA.COM - Harga Bitcoin mencatat sejarah baru dengan melampaui ambang batas USD100.000 untuk pertama kalinya pada Rabu, 4 Desember 2024, malam. Ini adalah sebuah pencapaian yang telah lama dinantikan oleh para penggemar dan investor aset kripto.

Namun, pada Kamis, 5 Desember 2024, sore, Bitcoin mengalami penurunan akibat aksi ambil untung oleh para investor. Berdasarkan data Coin Metrics, harga Bitcoin tercatat naik tipis 0,28 persen menjadi USD99.140, setelah sempat mencapai puncak USD103.844,05 pada perdagangan Rabu malam.

Kenaikan spektakuler ini dipicu oleh pengumuman Presiden terpilih Donald Trump yang mengusulkan Paul Atkins sebagai calon Ketua Securities and Exchange Commission (SEC). Paul Atkins dianggap lebih ramah terhadap industri kripto, berbeda dengan Gary Gensler yang dikenal memiliki pendekatan ketat dalam regulasi aset digital.

Dalam sebuah unggahan di Truth Social, Trump bahkan mengucapkan selamat kepada para pendukung Bitcoin atas pencapaian ini. Ia juga menyebut bahwa kebijakannya ini membantu mendorong Bitcoin ke level USD100.000 dan menegaskan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan industri kripto.

Momen ini menjadi perayaan besar bagi para investor Bitcoin jangka panjang yang tetap setia pada aset ini meski harus menghadapi fluktuasi harga yang ekstrem serta skeptisisme dari lembaga keuangan dan pemerintah.

Bitcoin, yang awalnya lahir sebagai respons terhadap krisis keuangan global 2008, dirancang untuk menjadi alat pembayaran elektronik peer-to-peer yang tidak tergantung pada institusi keuangan tradisional. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Bitcoin berhasil mendapatkan tempat di kalangan investor institusional.

Hal ini dibuktikan dengan perusahaan-perusahaan besar seperti BlackRock, Fidelity, dan Invesco yang ikut meluncurkan ETF spot Bitcoin pertama di awal tahun ini. Kehadiran ETF ini telah menarik minat yang lebih besar dari institusi, serta mendorong harga Bitcoin terus naik.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell juga turut memberikan pandangannya tentang Bitcoin dalam konferensi DealBook. Kala itu, Powell menyebutnya sebagai "emas virtual, digital," yang lebih dilihat sebagai aset spekulatif dibandingkan alat pembayaran atau penyimpan nilai.

Pengakuan dari pejabat penting seperti Powell, menandai pergeseran paradigma terhadap bagaimana Bitcoin dan ekosistem aset digital dipandang.

Optimisme terhadap masa depan Bitcoin semakin menguat dengan harapan bahwa pemerintahan Trump akan memperkenalkan kebijakan pro-kripto. Contohnya. pembentukan cadangan strategis Bitcoin nasional, pembebasan pajak untuk transaksi kripto, dan pembukaan lebih banyak peluang IPO untuk perusahaan berbasis kripto.

Dalam jangka panjang, para ahli seperti Mike Novogratz, CEO Galaxy Digital, meyakini bahwa Bitcoin dan ekosistem digital lainnya akan semakin masuk ke arus utama keuangan global.

Meski mengingatkan bahwa perjalanan harga Bitcoin tidak akan selalu mulus, Novogratz optimis bahwa dukungan kebijakan yang kuat akan memberikan dampak positif yang signifikan.

Dengan kenaikan lebih dari 133 persen sepanjang 2024 dan 42 persen sejak pemilihan presiden AS, Bitcoin kini berada di titik puncak memasuki era baru sebagai bagian penting dari lanskap keuangan global.

Momentum ini tidak hanya mencerminkan kekuatan komunitas dan pasar kripto, tetapi juga potensi besar yang masih bisa digali dalam beberapa tahun mendatang.

Harga Altcoin Melesat

Di pasar kripto, selain Bitcoin ada pula Altcoin, Ethereum, dan Riple.

Altcoin Season Index saat ini berada di angka 80, mengonfirmasi bahwa pasar altcoin tengah mendominasi. Ethereum (ETH), Ripple (XRP), dan Solana (SOL) menjadi beberapa altcoin yang mencatatkan performa gemilang dalam beberapa pekan terakhir.

Altcoin Season terjadi ketika 75 persen dari 50 aset kripto teratas menunjukkan performa lebih baik dibandingkan Bitcoin dalam 90 hari terakhir. Indikator ini mengesampingkan stablecoin seperti Tether (USDT) dan DAI untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang dominasi altcoin.

Saat ini, Altcoin Season telah mencapai 75 persen, mencerminkan minat investor terhadap diversifikasi dalam ekosistem kripto. Dengan indeks ini, pasar altcoin menunjukkan daya tarik yang semakin kuat, terutama di tengah momentum bullish akhir tahun.

Kenaikan harga aset kripto pada akhir tahun juga didorong oleh pola musiman Santa Claus Rally. Fenomena ini merujuk pada kenaikan harga aset selama Desember, yang sering kali dipicu oleh optimisme pasar menjelang tahun baru.

Selain Altcoin, Ethereum juga diperdagangkan di atas USD3.900, didorong oleh lonjakan minat institusional dan peningkatan volume pasar berjangka yang mencapai USD25 miliar, atau sekitar 5 persen dari total kapitalisasi pasar Ethereum.

Ripple (XRP) juga menunjukkan kenaikan tajam, melonjak dari USD0,5 pada 1 November 2024 menjadi USD2,9 pada 3 Desember 2024. Sementara itu, Solana (SOL) diperdagangkan di atas USD240 setelah mencatat pertumbuhan hampir 100{9aa1bb259712806fa89468ca095aa3419cf9105023fc9dc50e5829db57ca82d5} dalam kurun waktu Oktober hingga November 2024.(*)