Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Pergerakan Bursa Asia dan Global Bervariasi, Bitcoin dan Minyak Turun

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 06 December 2024 | Penulis: Moh. Alpin Pulungan | Editor: Redaksi
Pergerakan Bursa Asia dan Global Bervariasi, Bitcoin dan Minyak Turun

KABARBURSA.COM - Bursa Asia pada Jumat, 6 Desember 2024, bergerak bervariasi setelah Wall Street melemah dari rekor tertingginya. Sementara itu, investor menunggu laporan pekerjaan Amerika Serikat yang akan dirilis hari ini. Indeks berjangka AS melemah dan harga minyak relatif stabil.

Dilansir dari Apnews, laporan pekerjaan bulanan pemerintah AS pada Jumat, hari ini, menjadi perhatian pasar, karena akan menunjukkan jumlah pekerja yang dipekerjakan dan diberhentikan bulan lalu. Kemarin, data menunjukkan jumlah pengajuan tunjangan pengangguran di AS meningkat, tetapi tetap pada tingkat yang sehat secara historis.

Kinerja Saham Asia

Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,9 persen menjadi 39.042,59, dengan nilai tukar dolar AS melemah ke 149,91 yen dari 150,10 yen. Sebaliknya, saham China menguat, dengan Hang Seng di Hong Kong naik 1,4 persen menjadi 19.831,37 dan Shanghai Composite meningkat 1,2 persen menjadi 3.410,36.

Pasar China menantikan hasil rapat kebijakan ekonomi tahunan yang dijadwalkan pekan depan. Analis memperkirakan pembuat kebijakan akan berhati-hati, mengingat kemungkinan kebijakan perdagangan dan tarif dari Presiden AS terpilih Donald Trump.

Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,6 persen menjadi 2.422,95. Pada Jumat, ketua partai penguasa mendukung penangguhan kewenangan konstitusional Presiden Yoon Suk Yeol setelah sebelumnya mengumumkan darurat militer yang kemudian dibatalkan. Yoon menghadapi tekanan untuk mundur, investigasi, hingga kemungkinan pemakzulan.

Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan, sementara ribuan pekerja otomotif dan anggota Serikat Pekerja Logam Korea memulai aksi mogok sebagian pada Kamis untuk memprotes Yoon. Serikat pekerja mengancam akan melakukan mogok tanpa batas waktu jika Yoon tidak mengundurkan diri hingga Rabu depan.

Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 di Australia turun 0,6 persen menjadi 8.424,00.

Bitcoin dan Kripto

Bitcoin sempat melampaui 103.000 dolar AS pada Kamis sebelum terkoreksi setelah melampaui 100.000 dolar AS untuk pertama kalinya. Lonjakan ini didorong oleh nominasi Paul Atkins, seorang pendukung kripto, oleh Donald Trump untuk memimpin Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Pada Jumat pagi, Bitcoin diperdagangkan di 97.941,86 dolar AS menurut CoinDesk.

Pada Kamis, indeks S&P 500 turun 0,2 persen menjadi 6.075,11 tetapi tetap menuju salah satu tahun terbaiknya dalam dua dekade terakhir. Dow Jones turun 0,6 persen menjadi 44.765,71, dan Nasdaq melemah 0,2 persen menjadi 19.700,26.

Konsumsi masyarakat yang solid menjadi alasan utama ekonomi AS menghindari resesi, meskipun inflasi tetap tinggi dan pasar kerja melambat. Ekspektasi meningkat bahwa Federal Reserve akan kembali memangkas suku bunga utamanya sebelum Natal, setelah mulai melonggarkan kebijakan sejak September untuk mendukung pasar tenaga kerja.

Pasar Obligasi dan Minyak

Hasil obligasi Treasury 10 tahun turun tipis menjadi 4,17 persen dari 4,18 persen pada Rabu. Minyak mentah acuan AS turun 1 sen menjadi 68,29 dolar AS per barel, sementara Brent crude turun 7 sen menjadi 72,02 dolar AS per barel.

Euro melemah menjadi 1,0576 dolar AS dari 1,05895 dolar AS setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan akan tetap menjabat hingga akhir masa tugasnya dan segera menunjuk perdana menteri baru. Keputusan ini menyusul pengunduran diri Perdana Menteri Michel Barnier dan kabinetnya setelah parlemen meloloskan mosi tidak percaya terkait anggaran.

Bitcoin di Ambang Keuangan Mainstream

Bitcoin mencetak rekor baru dengan melewati angka USD100.000 (Rp1,88 miliar) untuk pertama kalinya pada Kamis, 5 Desember 2024. Momentum ini dianggap sebagai momen penting, bahkan oleh para skeptis, yang melihatnya sebagai langkah besar untuk menjadikan kripto bagian dari keuangan mainstream global.

Menurut data dari CoinGecko, total nilai pasar kripto kini hampir menyentuh USD3,8 triliun (Rp71.664 triliun). Sebagai perbandingan, raksasa teknologi Apple memiliki nilai pasar sekitar USD3,7 triliun (Rp69.774 triliun).

Perjalanan Bitcoin dari aset pinggiran menuju arus utama keuangan telah mencetak jutawan baru, menciptakan kelas aset baru, dan memopulerkan konsep keuangan terdesentralisasi (DeFi). Setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu, Bitcoin melonjak lebih dari 50 persen dalam empat minggu terakhir, didukung oleh kebijakan pro-kripto dan optimisme pasar.

Saat harga Bitcoin menembus USD100.000, momentum terus berlanjut hingga menyentuh puncak tertinggi di USD103.619 (Rp1,95 miliar). CEO Galaxy Digital, Mike Novogratz, menyebut ini sebagai pergeseran paradigma, di mana Bitcoin dan aset digital lainnya sedang menuju masuk ke dalam sistem keuangan mainstream.

“Bitcoin dan seluruh ekosistem aset digital berada di ambang masuk ke arus utama keuangan. Momentum ini didorong oleh adopsi institusional, kemajuan dalam tokenisasi dan sistem pembayaran, serta jalur regulasi yang semakin jelas,” kata Novogratz, dikutip dari Reuters, Kamis, 5 Desember 2024.

Kemenangan Trump memberikan dorongan besar, termasuk janji menjadikan AS sebagai pusat kripto dunia. Penunjukan Paul Atkins sebagai calon Ketua SEC, yang dikenal ramah terhadap kripto, juga menjadi katalis positif bagi pasar. Kristin Smith dari Blockchain Association bahkan optimistis ini akan memicu gelombang inovasi baru di sektor kripto Amerika.(*)