Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Prima Energy dan SKK Migas Lifting Perdana Minyak Lapangan Camar

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 05 December 2024 | Penulis: Moh. Alpin Pulungan | Editor: Redaksi
Prima Energy dan SKK Migas Lifting Perdana Minyak Lapangan Camar

KABARBURSA.COM - PT Prima Energi Bawean (PEB) bersama SKK Migas mencatatkan lifting perdana minyak mentah dari Lapangan Camar di Wilayah Kerja Bawean, perairan Utara Laut Jawa Timur, Rabu, 4 Desember 2024. Setelah vakum selama tiga tahun, lapangan ini kembali beroperasi pada Februari 2024 dan menghasilkan minyak mentah dari dua sumur utama, CM-1 dan CS-2, dengan total produksi awal mencapai 400 barel per hari (BOPD).

Minyak sebanyak 95.000 barel diangkat dalam proses lifting ini dan disimpan sementara di kapal Temporary Storage Tanker (TST) Fastron, sebelum diangkut menggunakan tanker Maersk Cayman. Seluruh proses berlangsung dengan mengutamakan keselamatan dan standar operasional.

PEB sedang melaksanakan pengembangan, termasuk pengeboran sumur baru dan reaktivasi sumur lama. Salah satu proyek utamanya adalah pemasangan pipa sepanjang 8 kilometer untuk mendukung distribusi minyak. Produksi di Lapangan Camar diproyeksikan mencapai 2.200 BOPD pada 2025.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro, menilai lifting ini sebagai langkah awal untuk meningkatkan produksi migas di lapangan tersebut. “SKK Migas terus mendorong PEB untuk meningkatkan produksi minyak mentah di Lapangan Camar serta melaksanakan program eksplorasi di wilayah kerja tersebut agar potensi migas di wilayah kerja tersebut dapat dimaksimalkan,” kata Hudi dalam keterangan resmi SKK Migas yang diterima KabarBursa.com, Kamis, 5 Desember 2024.

[caption id="attachment_104314" align="alignnone" width="1600"] Tim PT Prima Energi Bawean dan SKK Migas berfoto bersama di atas kapal sebagai bagian dari perayaan lifting perdana minyak mentah di Lapangan Camar, Wilayah Kerja Bawean, Rabu, 4 Desember 2024. (Dok. PT Prima Energi Bawean)[/caption]

Upaya dan Tantangan

CEO Prima Energy, Pieters Utomo, menyebut lifting ini bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung industri hulu migas dan memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara.

Lapangan Camar pertama kali berproduksi pada 1991 dengan puncak produksi mencapai 10.000 BOPD. Meski telah menunjukkan hasil, tantangan dalam meningkatkan kapasitas tetap ada, terutama untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

Bor 2 Sumur Lapangan Camar

PEB sebelumnya resmi memulai pengeboran dua sumur pengembangan baru, CW-1 dan CW-2, pada 23 Oktober 2024. Kedua sumur ini terletak di lepas pantai Jawa Timur dengan kedalaman air sekitar 64 meter dan pengeborannya dijadwalkan berlangsung selama 65 hari.

PEB yang mengelola 100 persen aset di wilayah ini, memperoleh kontrak Cost Recovery dari PSC melalui tender langsung yang berlaku sejak 15 Desember 2022. Setelah sukses mereaktivasi Central Processing Platform (CPP) pada Februari 2024, PEB kini berkomitmen untuk meningkatkan produksi di Lapangan Camar dengan pengeboran sumur baru dan reaktivasi Monopod Platform A (MPA). Upaya ini juga mencakup pemasangan pipa baru untuk menghubungkan MPA ke CPP, yang diharapkan mampu meningkatkan output produksi minyak nasional.

Sumur CW-1 dan CW-2 masing-masing akan dibor hingga kedalaman total 1.986 meter (6.516 kaki) ke arah barat dan 1.547 meter (5.076 kaki) ke arah utara. Target utama dari pengeboran ini adalah formasi Masalembo Sand, dengan target sekunder di formasi Kujung II Lower Limestone. PEB menggunakan Jack Up Rig ENSCO-106 untuk pengeboran ini dan akan menerapkan metode batch drilling guna menghemat waktu dan biaya, mengingat kedua sumur memiliki slot yang berdekatan pada platform yang sama.

Diperkirakan, kombinasi pengeboran dan reaktivasi platform akan menghasilkan tambahan produksi sebesar 2.200 barel minyak per hari (BOPD) serta menambah cadangan sekitar 1,6 juta barel. Tambahan produksi ini diharapkan dapat mendukung ketahanan energi nasional dalam jangka panjang.

CEO Prima Energi, Pieters Utomo, mengungkapkan komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan produksi. “Kami berterima kasih kepada SKK Migas atas dukungan yang konsisten serta kolaborasi erat dengan mitra KKKS seperti BP dan PHE OSES. Harapannya, seluruh kegiatan pengeboran ini dapat berjalan lancar, efisien, dan tetap mengutamakan keselamatan serta perlindungan lingkungan,” ujarnya dalam siaran pers SKK Migas, Kamis, 24 Oktober 2024.

Strategi PEB yang mencakup pengeboran baru dan kerja ulang sumur bertujuan memperpanjang masa produksi di wilayah kerja Bawean, sekaligus memperluas portofolio perusahaan untuk eksplorasi di area sekitar, termasuk Tuban.

SKK Migas Catat Cadangan Baru 1,199 Miliar Barel

Kegiatan pengeboran yang dilakukan oleh PT Prima Energi Bawean di Lapangan Camar menambah daftar upaya peningkatan produksi migas di Indonesia, sejalan dengan target ambisius sektor hulu migas yang terus didorong oleh SKK Migas. Dengan penambahan sumur pengembangan baru, Prima Energi berupaya memperkuat ketahanan energi nasional, sebuah visi yang juga tercermin dari data SKK Migas yang menunjukkan peningkatan cadangan migas signifikan hingga 1,199 miliar barel setara minyak pada September 2024.

Cadangan tersebut melampaui target tahun ini, sekaligus mendongkrak reserves replacement ratio (RRR) menjadi 140 persen. Total investasi yang disetujui dalam plan of development (POD) mencapai USD 31,15 miliar atau setara Rp 489 triliun (kurs Rp 15.700 per USD).

Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara, mengatakan kegiatan eksplorasi di sektor hulu migas telah meningkat secara signifikan dalam tiga tahun terakhir. “Investasi eksplorasi melonjak dari USD0,6 miliar pada 2021 menjadi USD0,9 miliar di 2023. Tahun ini targetnya naik 100 persen menjadi USD1,8 miliar atau Rp28,3 triliun,” ujar Benny, dikutip darisiaran pers SKK Migas, Kamis, 23 Oktober 2024.(*)