Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Erick Thohir Sebut Harga Tiket Pesawat Sudah Turun, Faktanya?

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 05 December 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Erick Thohir Sebut Harga Tiket Pesawat Sudah Turun, Faktanya?

KABARBURSA.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan bahwa harga tiket pesawat untuk periode liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di sejumlah maskapai penerbangan nasional mengalami penurunan sebesar 10 persen.

Dia mengaku sudah mengecek harga tiket pesawat di sejumlah maskapai penerbangan.

“Saya cek harga Garuda Indonesia, sesuai dan aman. Begitu juga dengan Citilink dan Pelita Air yang sudah mengikuti arahan dari Presiden Prabowo Subianto,” kata Erick Thohir di BandaraSoekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Rabu, 4 Desember 2024.

Erick menjelaskan bahwa penurunan harga tiket pesawat ini merupakan hasil dari sinergi yang kuat antara Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dengan dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.

Dia berharap, kebijakan ini dapat meringankan beban masyarakat yang ingin berlibur maupun mudik selama periode liburan tersebut.

“Kami juga mengapresiasi Pertamina dan pengelola bandara yang turut berkontribusi dalam menurunkan harga tiket sesuai dengan Instruksi Presiden,” ujarnya.

Erick memastikan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan harga pesawat setiap akhir bulan untuk memastikan harga tetap terjangkau bagi masyarakat.

“Semoga dengan kerja sama yang solid antara kementerian, kita bisa memberikan solusi terbaik dan pelayanan maksimal kepada masyarakat," harapnya.

Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, mengatakan bahwa maskapainya akan menurunkan harga tiket penerbangan untuk rute domestik mulai 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.

Penurunan harga ini, kata Wamildan, adalah implementasi dari arahan Presiden Prabowo Subianto, guna memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan perjalanan selama liburan.

Kata dia, Garuda Indonesia bersama Citilink telah mempersiapkan total 98 pesawat untuk mendukung kelancaran penerbangan selama periode liburan Natal dan Tahun Baru, dengan Garuda menyiapkan 58 pesawat dan Citilink 40 pesawat.

DPR Minta Tarif Tiket Pesawat Turun Permanen

Sementara itu, Komisi V DPR RI mengkritisi kebijakan pemerintah yang hanya menurunkan harga tiket pesawat selama periode 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.

Anggota Komisi V Mori Hanafi memberikan apresiasi kepada pemerintah atas kebijakan tersebut. Namun, ia meminta agar kebijakan penurunan harga tiket pesawat dibahas lebih lanjut agar dapat diterapkan secara permanen.

“Saya mengapresiasi kebijakan pemerintah yang menurunkan harga tiket pesawat, tetapi setelah periode Natal dan Tahun Baru ini bagaimana? Mengingat instruksi Presiden yang meminta agar harga tiket turun secara permanen,” tanya Hanafi dalam rapat dengar pendapat dengan Menteri Perhubungan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.

Anggota Komisi V DPR RI dari Partai Golkar Hamka Baco Kady menekankan agar kebijakan penurunan harga tiket pesawat tidak membebani maskapai penerbangan. Ia menilai, penurunan harga yang hanya berlaku dalam 16 hari tersebut bisa dianggap sebagai langkah sesaat yang tidak menyelesaikan masalah jangka panjang.

“Jangan sampai kebijakan penurunan harga tiket pesawat ini hanya jadi gula-gula untuk masyarakat atau hadiah yang tidak menyelesaikan persoalan secara menyeluruh,” ujarnya.

Menanggapi itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pihaknya masih akan melakukan kajian lebih lanjut terkait usulan tersebut. Ia pun meminta seluruh maskapai penerbangan milik negara untuk menyusun peta jalan (road map) bisnis mereka selama lima tahun ke depan.

Dengan begitu, ketika pemerintah menginstruksikan penurunan harga tiket pesawat, perusahaan penerbangan dapat berpartisipasi secara maksimal.

“Tiket pesawat itu kan selalu ada high season dan low season-nya. Jadi, jika ada road map lima tahun, kita bisa mempersiapkan diri dengan baik, tidak terkejut. Ini yang harus kami perbaiki agar semuanya bisa bekerja sama, tidak hanya BUMN,” jelas Erick Thohir di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Rabu, 4 Desember 2024.

Di sisi lain, Erick juga menyebutkan bahwa Pertamina melalui unit bisnisnya, PT Pertamina Patraniaga, telah menurunkan harga avtur sebesar 10 persen. Namun, kebijakan ini hanya berlaku selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025.

Lion Air soal Tarif Tiket Pesawat Turun

Menanggapi kebijakan pemerintah menurunkan harga tiket pesawat kelas ekonomi untuk penerbangan domestik selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro berpandangan langkah ini sebagai bagian dari upaya pemerintah memperkuat konektivitas nasional, mendukung mobilitas masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor transportasi udara.

“Penurunan tarif sebesar 10 persen di seluruh bandar udara Indonesia diharapkan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang bepergian selama liburan Natal dan Tahun Baru,” kata Danang, Sabtu, 30 November 2024.

Lion Air Group, lanjut Danang, menilai kebijakan ini dirancang untuk menyeimbangkan kepentingan publik dengan keberlanjutan operasional maskapai. Penurunan harga tiket diharapkan mempermudah akses masyarakat untuk melakukan perjalanan udara dengan biaya lebih terjangkau.

Untuk memastikan implementasi kebijakan berjalan lancar, Lion Air Group aktif berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, berbagai instansi terkait, dan stakeholder penerbangan, termasuk PT Pertamina (Persero), PT Angkasa Pura Indonesia, dan AirNav Indonesia.

Sebagai langkah teknis, Lion Air Group akan menyesuaikan sistem harga tiket, mengoptimalkan efisiensi operasional, serta tetap mengutamakan keselamatan penerbangan.

Lion Air juga memastikan pelayanan terbaik tetap diberikan kepada pelanggan selama periode Nataru dengan fokus pada keselamatan, kenyamanan, dan ketepatan waktu.

“Kami optimistis kebijakan ini akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia,” tutup Danang. (*)