Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Inflasi Zona Euro Naik ke 2,3 Persen: Sektor Jasa Jadi Pendorong Utama

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 30 November 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Inflasi Zona Euro Naik ke 2,3 Persen: Sektor Jasa Jadi Pendorong Utama

KABARBURSA.COM - Tingkat inflasi tahunan di zona euro diperkirakan mencapai 2,3 persen pada November 2024, naik dari 2 persen di bulan sebelumnya. Estimasi cepat ini dirilis oleh Eurostat, menunjukkan tekanan inflasi yang masih berlangsung di kawasan tersebut.

Sektor jasa kembali menjadi motor utama kenaikan inflasi, mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 3,9 persen (yoy). Di sisi lain, kategori makanan, minuman beralkohol, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 2,8 persen.

Sementara itu, inflasi tahunan untuk barang-barang industri nonenergi tercatat sebesar 0,7 persen, meningkat tipis dari 0,5 persen pada Oktober. Seperti dilansir xinhua di Jakarta, Sabtu 30 November 2024.

Di antara negara-negara anggota, Belgia mencatat tingkat inflasi tertinggi pada November sebesar 5 persen. Kroasia menyusul dengan angka 4 persen, diikuti Estonia dan Belanda yang masing-masing berada di 3,8 persen.

Meski inflasi menunjukkan kenaikan, lemahnya permintaan di kawasan ini diperkirakan akan menjadi faktor utama moderasi inflasi di tahun mendatang. "Efek basis mungkin menyebabkan lonjakan sementara pada inflasi umum, tetapi tekanan naik dari harga input mulai terasa lebih signifikan," ujar Bert Colijn, kepala ekonom ING.

Di antara ekonomi besar zona euro, Prancis mencatat inflasi sebesar 1,7 persen pada November. Sementara itu, inflasi di Spanyol naik menjadi 2,4 persen, sedangkan Jerman tetap stabil di angka yang sama.

Kenaikan inflasi bulan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk harga makanan dan gas yang meningkat, serta melemahnya nilai tukar euro terhadap dolar AS.

Namun, Colijn optimis bahwa tekanan inflasi dari sektor jasa akan mereda dalam beberapa bulan mendatang. “Kami memperkirakan angka inflasi umum yang masih tinggi pada Desember, tetapi tren moderasi kemungkinan akan mulai terlihat di awal 2025,” tambahnya.

Dua Ekonomi Terbesar

Zona euro memasuki kuartal terakhir 2024 dengan kondisi ekonomi yang stagnan. Hal ini terungkap dari data terbaru dari survei HCOB PMI yang dirilis Rabu, 6 November 2024.

Meskipun ada sedikit lonjakan dalam sektor layanan, kontraksi di dua ekonomi terbesar kawasan euro, yaitu Jerman dan Prancis, membuat keseluruhan kinerja kawasan tetap lesu.

Penurunan aktivitas bisnis yang terus berlanjut, ditambah dengan pelemahan permintaan yang tajam, menyebabkan proyeksi pertumbuhan semakin suram. Bahkan, sektor tenaga kerja tercatat mengalami penurunan tajam yang belum pernah terjadi sejak Desember 2020.

Indeks HCOB Eurozone Composite PMI Output, yang mencakup rata-rata tertimbang dari Indeks PMI Manufaktur dan PMI Aktivitas Bisnis Layanan, tercatat pada angka 50,0 pada bulan Oktober. Angka ini menunjukkan tidak ada perubahan signifikan dalam output sektor swasta dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Meskipun ada sedikit peningkatan dibandingkan dengan angka 49,6 pada bulan September, hasil ini tetap jauh di bawah rata-rata survei yang sebesar 52,5, menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi masih terhambat.

Namun, stagnasi yang terjadi di kawasan euro menyembunyikan perbedaan yang cukup signifikan di sektor-sektor ekonomi. Sektor layanan terus mengalami ekspansi yang stabil selama sembilan bulan berturut-turut, bahkan sedikit meningkat pada bulan Oktober.

Sebaliknya, sektor manufaktur mengalami penurunan yang cukup signifikan, memberikan gambaran yang kontras antara kedua sektor ini.

Di antara negara-negara zona euro, hasil survei menunjukkan adanya perbedaan yang cukup mencolok. Jerman dan Prancis, dua ekonomi terbesar kawasan tersebut, terus menjadi beban utama dalam kinerja ekonomi kawasan.

Prancis terperosok lebih dalam ke dalam kontraksi, sementara penurunan aktivitas di Jerman menunjukkan sedikit pelonggaran. Meskipun demikian, penurunan yang terjadi di kedua negara ini cukup besar untuk mengimbangi laju pertumbuhan yang terjadi di negara-negara lain seperti Spanyol, Irlandia, dan Italia.

Spanyol tetap menjadi negara dengan pertumbuhan tercepat di kawasan euro pada bulan Oktober meskipun ada penurunan momentum. Irlandia dan Italia juga menunjukkan sedikit peningkatan, dengan Italia bahkan melaporkan ekspansi yang terbarukan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan di dua ekonomi terbesar, ada negara-negara lain di kawasan euro yang masih mampu mencatatkan pertumbuhan.(*)