KABARBURSA.COM - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS) yang di kelola oleh PT Makmur Berkah Amanda Tbk (MBA) atau AMAN mendapat kucuran dana segar dari investor senilai Rp50 miliar.
Investor yang berinvestasi di KEK Halal Sidoarjo adalah perusahaan internasional, Super Dry Marine.
Direktur Super Dry Marine, Aaron berharap investasi ini dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar KEK Halal Sidoarjo.
“Diharapkan dengan investasi ini akan membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat setempat,” kata Aaron kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, 23 November 2024.
Lanjut Aaron, produk-produk halal yang diproduksi KEK Halal Sidoarjo akan diekspor ke Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara di benua Eropa dan Asia.
“Kami sudah melakukan penjajakan terhadap calon buyer di AS dan beberapa negara di Eropa dan Asia. Kami akan mengekspor produk-produk dari KEK Halal Sidoarjo ke negara mereka,” tuturnya.
Sebagai informasi, Super Dry Marine adalah perusahaan yang bergerak di bidang pencegahan kerusakan akibat kelembapan untuk transportasi laut dan penyimpanan kargo yang bertaraf internasional.
Sementara, Direktur Utama PT Makmur Berkah Amanda, Adi Tedja Surya mengatakan investasi senilai Rp50 miliar yang ditanamkan Super Dry Marine merupakan bentuk komitmen kepada seluruh pemangku kepentingan dalam meningkatkan industri ekonomi syariah di Indonesia, terkhusus meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitarnya.
“Kami akan terus berupaya mendukung pemerintah dalam mengembangkan KEK Halal Sidoarjo dan visi pemerintah dalam menumbuhkan ekonomi Indonesia hingga 8 persen,” ucap Adi Tedja Surya.
Sebelumnya, PT Makmur Berkah Amanda Tbk (MBA) menargetkan dapat menarik investasi sebesar Rp97,8 triliun hingga 2045 melalui Kawasan Ekonomi Khusus Industri Halal Sidoarjo atau KEK Halal Sidoarjo.
“Target kami adalah menarik investasi sebesar Rp97,8 triliun hingga 2045, dengan menciptakan lebih dari 317 ribu lapangan kerja. Kami mengundang para investor untuk berkolaborasi dalam mengembangkan potensi besar industri halal ini,” kata Direktur PT Makmur Berkah Amanda Tbk Adi Teja Surya dalam keterangannya di keterbukaan informasi publik, dikutip Minggu 17 November 2024.
Adi menilai, target ini cukup masuk akal karena Indonesia memiliki cita-cita untuk menjadi pusat halal dunia. Namun, peran Indonesia sebagai produsen produk halal masih kecil. Karena sampai hari ini jumlah total konsumsi produk halal di Indonesia telah mencapai 10 persen dari total konsumsi global.
Oleh karena itu, PT Makmur Berkah Amanda menjadikan KEK Halal Sidoarjo sebagai langkah strategis menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci di global halal hub.
Adi menilai, Indonesia punya potensi untuk menjadi pemain global, terlebih jika ditinjau dari segi geografis Indonesia. Faktor lain yang mendukung, kata dia, adalah peluang di sektor hilirisasi, logistik dan perdagangan yang menjanjikan. Terlebih lagi dengan konektivitas yang terhubung dengan proyek nasional seperti Ibu Kota Nusantara (IKN).
Selain mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, MBA Group berkolaborasi dengan pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia.
“Semangat ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen pada 2025,” ujar Adi.
Ia mengaku optimistis jika KEK Halal Sidoarjo bakal menjadi ekosistem kuat yang mencakup produksi, logistik, pengolahan hingga distribusi produk halal secara menyeluruh. Potensi ini, kata dia, harus didukung oleh kawasan industri yang dapat menjadi ujung tombak industri halal masa depan.
Adi mengungkapkan KEK Industri Halal Sidoarjo menerima kunjungan dari 28 deegasi perusahaan makanan dan minuman asal Tiongkok pada Jumat, 15 November 2024.
Kunjungan ini dihadiri oleh 50 peserta yang membahas peluang besar dalam mendukung perkembangan industri halal di Indonesia. Delegasi asal Tiongkok menunjukkan antusiasme tinggi selama sesi tanya jawab.
Adi menyebutkan, delegasi tersebut terkesan dengan sejumlah insentif yang ditawarkan oleh KEK Industri Halal Sidoarjo, seperti fasilitas Tax Holiday, kemudahan proses perizinan halal, serta berbagai fasilitas investasi eksklusif yang tersedia di kawasan tersebut.
Daya tarik dari KEK ini adalah dirancang sebagai pusat unggulan industri halal di Indonesia dengan total luas mencapai 796,65 hektar.
Dikutip dari laman Stockbit, kinerja AMAN terus menunjukkan tren positif hingga kuartal III 2024. Emiten yang bergerak di sektor industri halal ini berhasil mencatat laba bersih (net income) sebesar Rp22 miliar pada kuartal III 2024.
Angka ini meningkat signifikan dibandingkan Rp13 miliar pada periode yang sama tahun 2023, serta jauh lebih tinggi dari Rp7 miliar pada kuartal III 2022.
Dari sisi pendapatan (revenue), AMAN juga mencatat pertumbuhan konsisten. Pendapatan hingga akhir September 2024 mencapai Rp63 miliar untuk trailing twelve months (TTM), naik dari Rp55 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, serta Rp36 miliar di tahun 2022.
Jika diakumulasi secara tahunan (annualized), pendapatan pada tahun 2024 diproyeksikan mencapai Rp67 miliar, lebih tinggi dibandingkan Rp55 miliar pada 2023.
Pertumbuhan laba bersih yang stabil turut berkontribusi pada kenaikan laba per saham (earnings per share/EPS). Dengan jumlah saham beredar sebanyak 3,87 miliar lembar, EPS untuk periode ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap kinerja perusahaan.
Hal ini juga didukung oleh kapitalisasi pasar (market cap) yang mencapai Rp426 miliar dengan nilai perusahaan (enterprise value) yang setara, yaitu Rp426 miliar per 30 September 2024.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, perjalanan keuangan AMAN menunjukkan peningkatan signifikan. Sebagai contoh, laba bersih tahunan perusahaan melonjak dari Rp20 miliar pada tahun 2020 menjadi Rp34 miliar pada 2021, dan terus meningkat hingga Rp55 miliar di 2023. Tren ini menegaskan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang pasar, terutama melalui kawasan ekonomi khusus (KEK) Industri Halal Sidoarjo.
Dengan pertumbuhan positif di setiap kuartal, AMAN terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama di sektor industri halal, didukung strategi bisnis yang solid dan optimalisasi fasilitas investasi di KEK Sidoarjo. (*)