Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Terungkap Penyebab Anjloknya Harga Emas Dunia

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 17 November 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Terungkap Penyebab Anjloknya Harga Emas Dunia

KABARBURSA.COM - Harga emas dunia mengalami penurunan signifikan pada pekan ini, dengan dampak yang terasa pada harga emas batangan di Indonesia.

Pada hari Jumat, 15 November 2024, harga emas spot tercatat turun sebesar 0,1 persen, menjadi USD2.565,49 per ons troi. Penurunan ini mengakibatkan harga emas tergerus lebih dari 4 persen dalam seminggu, mencapai level terendah sejak 12 September 2024.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan bahwa penurunan harga emas dipicu oleh kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2024. Menurut Ibrahim, hasil Pilpres ini mengejutkan pasar, yang sebelumnya lebih memprediksi Kamala Harris akan keluar sebagai pemenang.

“Kemenangan Trump ini memengaruhi pasar, karena investor khawatir kebijakan ekonomi yang akan diambil Trump bisa memicu ketegangan perdagangan internasional, khususnya dengan China. Ini berpotensi meningkatkan inflasi di AS,” ungkap Ibrahim, Minggu, 17 November 2024.

Ia menambahkan bahwa dengan hasil Pilpres yang tidak terduga ini, banyak investor yang mulai mengalihkan investasi mereka dari emas ke aset kripto, terutama karena dukungan publik dari tokoh seperti Elon Musk terhadap mata uang digital.

Selain itu, ada juga spekulasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) kemungkinan besar tidak akan menurunkan suku bunga, yang mendorong investor untuk mencari alternatif investasi yang lebih menguntungkan.

Akibat dari penurunan harga emas dunia, harga emas batangan di Indonesia juga ikut melemah. Harga emas Antam, misalnya, turun cukup tajam sepanjang pekan. Pada Senin, 11 November 2024, harga emas Antam berada di angka Rp1.517.000 per gram, namun pada akhir pekan turun menjadi Rp1.468.000 per gram, mengalami penurunan sebesar Rp49.000 per gram. Harga buyback pun turun dari Rp1.371.000 per gram menjadi Rp1.318.000 per gram.

"Jika harga emas dunia turun, logam mulia di Indonesia juga akan terpengaruh. Meskipun demikian, penurunan harga emas di Indonesia tidak terlalu besar karena adanya pengaruh dari pelemahan nilai tukar rupiah," jelas Ibrahim.

Sejak kemenangan Trump, nilai tukar rupiah juga mengalami penurunan. Pada Jumat, 15 November 2024, kurs rupiah ditutup di angka Rp15.874 per dolar AS, melemah 0,07 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Dalam lima hari perdagangan terakhir, rupiah tercatat melemah sekitar 1,29 persen dari posisi Rp15.672 per dolar AS pada 8 November 2024.

“Meski harga emas dunia turun, penurunan harga emas dalam negeri tidak terlalu tajam karena faktor melemahnya rupiah,” ujar Ibrahim.

Santri Ciptakan Aplikasi Tabungan Emas

Santri Pondok Pesantren Miftachussunnah, Surabaya, melakukan inovasi yakni menciptakan aplikasi NUNOMICS, yakni aplikasi yang dapat memberikan kemudahan untuk membuat tabungan emas. Tak hanya itu, aplikasi ini lebih praktis, aman dan sesuai syariah.

Transaksi fisik emas dalam bursa JFXGLOD X yang dilakukan ini merupakan inovasi anak bangsa yang tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk persiapan dan masa depan dan aset untuk lindungi nilai saja, tetapi NUNOMICS juga memberikan dukungan beribadah dengan tenang dan berkah melalui fitur Gold to Mecca.

“Hari ini bertepatan dengan hari lahirnya Miftachussunnah, kita bergerak mengikuti perkembangan zaman. Pondok Pesantren Miftachussunnah merilis aplikasi NUNOMICS Miftachussunnah. Platform ini hadir untuk generasi muda, supaya mereka sudah mulai berpikir untuk masa depan dengan menabung, khususnya menabung fisik emas,” kata Norhadi MM, pimpinan Ponpes Miftachussunnah, melalui siaran persnya yang dikutip, Minggu, 17 November 2024.

Norhadi menjelaskan, peluncuran aplikasi NUNOMICS ini dibarengi dengan acara memperingati Hari Pahlawan, Hari Santri dan Hari Lahir (Harlah) Ponpes Miftachussunnah ke-42 pada Kamis, 14 November 2024.

“Kami menggelar acara istighosah kebangsaan dengan tema ‘Doa Kemaslahatan dan Keselamatan Bangsa Indonesia’. Kegiatan ini digelar di Masjid Nasional Al-Akbar Jambangan, Surabaya, dihadiri lebih dari 2.000 orang, yang terdiri dari santri, mahasiswa, masyarakat, dan beberapa tamu undangan,” ujar Norhadi.

Di kesempatan yang sama, Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Jawa Timur Emil Dardak mengapresiasi lahirnya aplikasi NUNOMICS. Dia berharap, aplikasi ini dapat memberikan pelayanan yang prima bagi kegiatan dan amal usaha Ponpes Miftachussunnah.

“NUNOMICS bukan mengkonversi pesantren semata-mata menjadi lembaga ekonomi, tetapi bagaimana kiprah pesantren di tengah masyarakat akan semakin teramplifikasi manakala kita bisa menggaungkan tata niaga dan tata berusaha yang menggambarkan nafas keislaman,” kata Emil Dardak.

“Sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Jawa Timur, tentu saya merasa bangga melihat salah satu pondok pesantren di sini bisa melahirkan NUNOMICS, termasuk tabungan haji dan umroh yang memiliki lindungi nilai dari dinamika yang terkait nilai tukar mata uang,” sambungnya.

Dia menilai, aplikasi NUNOMICS yang berbasis kecerdasan buatan ini dapat menjadi alat pelayanan yang sangat prima bagi kegiatan atau amal usaha Ponpes Miftachussunnah.

Emil berkeyakinan, ke depannya Ponpes Miftachussunnah dapat terus berkembang dan selalu berjalan mengikuti kemajuan teknologi melupakan balutan unsur keislaman di dalamnya.

Melalui NUNOMICS, Ponpes MIftachussunnah membuktikan bahwa pondok pesantren dapat berkontribusi dalam memberikan inovasi guna mendukung sektor digital ekonomi syariah di Indonesia.

Sementara itu, saat menghadiri Harlah Ponpes Miftachussunnah, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) akan segera membentuk Direktorat Jenderal (Dirjen) khusus yang akan menangani dan mengayomi pondok pesantren.

“Kementerian Agama segera membentuk Direktorat Jenderal yang akan mengurus sekaligus mengayomi pondok pesantren,” kata Nasaruddin saat memberikan sambutan di acara Harlah Ponpes Miftachussunnah.

Dia pun menekankan, saat ini merupakan waktunya pesantren mengembalikan masa kejayaannya. “Sudah waktunya pesantren menjadi tuan rumah di Tanah Air sendiri,” ucap Menteri Nasaruddin.

Hadir juga di acaraHarlah di acara Harlah Ponpes Miftachussunnah, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Pengasuh Ponpes Miftachussunnah yang juga Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.

Untuk mengembangkan teknologi yang dapat mendukung pengembangan kualitas pendidikan dan berkualitas internasional, Ponpes Miftachussunnah bekerja sama dengan Kinesis Monetary Indonesia, Bullion Ecosystem International, dan Jakarta Futures Exchange. (*)