KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif pada perdagangan Senin, 24 Juni 2024. Meskipun sempat melemah di awal perdagangan, IHSG kemudian berhasil masuk ke zona hijau.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik ke posisi 6.880,25 dari penutupan sebelumnya di 6.879,97. Indeks LQ45 melemah tipis 0,05 persen ke posisi 866,49. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona hijau.
Pada perdagangan hari ini, IHSG mencapai level tertinggi di 6.911,08 dan level terendah di 6.870,30. Sebanyak 226 saham menguat, membantu mengangkat IHSG, sementara 197 saham melemah dan 181 saham stagnan.
Total frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 158.107 kali dengan volume perdagangan mencapai 5,7 miliar saham. Nilai transaksi harian mencapai Rp 2,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah berada di kisaran 16.397.
Sektor saham yang mengalami kenaikan dan penurunan cukup seimbang. Sektor teknologi mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 1,25 persen, diikuti sektor transportasi yang naik 0,83 persen, dan sektor non-siklikal yang meningkat 0,36 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menyatakan bahwa selama IHSG mampu bertahan di atas level support 6.698, posisi IHSG diperkirakan berada pada bagian dari wave 1 dari wave (3) pada label hitam. Namun, jika IHSG terkoreksi agresif dan menembus 6.639, IHSG akan menguji level 6.450-6.562 pada label merah.
Herditya memperkirakan, pergerakan IHSG akan berada di level support 6.698 dan 6.639, serta level resistance 6.959 dan 7.023 pada awal pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas, Muhammad Wafi, mengamati bahwa IHSG melakukan rebound dari support garis MA dengan kicking candle yang disertai volume. Selama IHSG berada di atas garis moving average (MA)5, ada peluang untuk breakout resistance garis MA20 dan menguji resistance garis MA50. Namun, jika tidak mampu breakout garis MA20, IHSG berpotensi kembali menguji support garis MA5.
Wafi memperkirakan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.750-7.000 pada Senin pekan ini.
Selain itu, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menyebutkan bahwa IHSG berpotensi mengalami koreksi terbatas pada Senin, 24 Juni 2024, karena minimnya katalis. "Level support IHSG berada di 6.780-6.820, sementara level resistance berada di 6.920-6.980," ujar dia.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA), PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), dan PT Industri Farmasi dan Jamu Sido Muncul Tbk (SIDO). Sedangkan Wafi memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Berikut adalah rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Buy on Weakness Saham BMRI menguat 2,94 persen ke 6.125 disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi terdapat gap pada rentang 5.950-6.025. Herditya menyebutkan, posisi BMRI diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave 1 pada label hitam.
2. PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA)
Buy on Weakness Saham MAHA menguat 2,91 persen ke 212 dan masih didominasi oleh volume pembelian, namun penguatan MAHA masih tertahan oleh MA60. Herditya memperkirakan, posisi MAHA berada di awal wave [b] dari wave 2 pada label hitam.
3. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
Buy on Weakness MBMA menguat 4,50 persen ke 580 disertai peningkatan volume pembelian. Herditya menyebutkan, selama MBMA mampu berada di atas 540 sebagai stoploss, posisi MBMA diperkirakan berada di awal wave [iii] dari wave 3.
4. PT Industri Farmasi dan Jamu Sido Muncul Tbk (SIDO)
Buy on Weakness Saham SIDO bergerak flat ke 740 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menyebutkan, selama SIDO mampu berada di atas 705 sebagai stoploss, posisi SIDO diperkirakan berada di awal wave v dari wave (v) dari wave [c].
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.