KABARBURSA.COM - Buat yang belum familiar, Securities and Exchange Commission atau SEC adalah lembaga yang mengatur pasar keuangan di Amerika Serikat. Bisa dibilang ini semacam 'polisi' bursa saham yang tugasnya memastikan segala transaksi investasi sesuai aturan.
Nah, belakangan ini, SEC mulai melunak terhadap perusahaan kripto, terutama setelah beberapa bursa besar menggelontorkan dana jutaan dolar untuk mendukung kampanye politik yang pro-kripto. Presiden Donald Trump sendiri dikenal sebagai pendukung besar aset digital. Bulan lalu, dia bahkan menjual token digital miliknya yang sekarang bernilai sekitar USD3,5 miliar (Rp56 triliun).
Trump semakin menunjukkan dukungannya terhadap industri ini sejak pencalonannya kembali ke Gedung Putih. Pada 23 Januari 2025, dia mengeluarkan perintah eksekutif yang menyerukan kerangka regulasi baru untuk kripto.
Meskipun demikian, ada pergolakan internal di SEC. Jorge Tenreiro, sosok kunci dalam strategi penegakan hukum kripto di era kepemimpinan sebelumnya atau masapemerintahan Joe Biden, dipindahkan ke divisi teknologi informasi. Perubahan ini dilakukan setelah SEC kini berada di bawah kendali Partai Republik yang cenderung lebih ramah terhadap inovasi digital.
Dilansir dari The Wall Street Journal di Jakarta, Kamis, 6 Februari 2025, Tenreiro dulunya adalah ujung tombak strategi litigasi SEC di bawah Gary Gensler, mantan ketua SEC di era Biden. Pendekatan yang diambil adalah menggugat perusahaan kripto dengan argumen bahwa banyak aset digital dijual secara ilegal karena tidak mematuhi undang-undang perlindungan investor. Beberapa gugatan berhasil dimenangkan atau berakhir dengan penyelesaian, tetapi kasus besar seperti Coinbase Global masih tertunda hingga akhir pemerintahan Biden.
Namun, di bawah kepemimpinan baru, SEC diperkirakan akan mengambil jalur yang lebih lunak. Beberapa tuntutan hukum bisa saja diselesaikan dengan syarat yang lebih menguntungkan bagi perusahaan atau bahkan dibatalkan. Bursa dan startup kripto selama ini mengeluh bahwa aturan SEC sulit diikuti karena aset digital diperdagangkan dengan cara yang berbeda dari saham dan obligasi.
Peran Tenreiro dalam kripto sebenarnya sudah dimulai sejak periode pertama Trump, saat SEC menindak berbagai penawaran koin publik yang marak dan banyak mengandung unsur penipuan. Saat itu, Ketua SEC Jay Clayton menegaskan sebagian besar penawaran koin digital harus diperlakukan sebagai sekuritas dan mengkritik industri ini karena tidak mematuhi aturan perlindungan investor.
Di bawah Gensler, Tenreiro naik jabatan menjadi kepala unit khusus penegakan hukum kripto. Bahkan pada Desember lalu, ia dipromosikan menjadi kepala litigasi SEC. Namun, banyak yang tidak setuju dengan pendekatan hukum yang ia jalankan, termasuk pengacara pembela perusahaan kripto, Jason Gottlieb. “Dia memang litigator yang hebat dan gigih, tapi tetap etis,” ujarnya.
Perombakan SEC ini terjadi setelah Penjabat Ketua SEC Mark Uyeda membentuk satuan tugas baru untuk merancang pendekatan berbeda dalam mengatur kripto. Hester Peirce, komisioner SEC dari Partai Republik, ditunjuk untuk memimpin inisiatif ini. Dalam pernyataannya, Peirce mengkritik pendekatan Gensler yang terlalu mengandalkan penegakan hukum untuk menertibkan industri kripto.
“Komisi menolak menggunakan alat regulasi yang ada dan terus menginjak rem penegakan hukum tanpa arah yang jelas,” tulis Peirce dalam pernyataannya pada Selasa lalu.
Peirce juga menyebutkan SEC sedang mempertimbangkan semacam program amnesti sementara bagi penerbit aset kripto yang bersedia memberikan transparansi dasar kepada investor. Jika skema ini berjalan, koin-koin yang memenuhi kriteria bisa diperdagangkan di bursa tanpa perlu takut digugat oleh SEC.
Di sisi lain, perubahan juga terjadi di divisi lain SEC. Seorang penasihat senior di kantor akuntan utama SEC, Natasha Guinan, dipindahkan dari posisinya setelah kebijakan akuntansinya dinilai menyulitkan bank dalam mengamankan aset kripto milik klien mereka. SEC di bawah Uyeda kemudian mencabut kebijakan tersebut dua minggu lalu.
Dengan semua perubahan ini, tampaknya regulasi kripto di AS akan lebih fleksibel ke depannya. Apakah ini berarti era keemasan bagi industri aset digital? Masih harus ditunggu.
SEC di bawah kepemimpinan baru sebelumnya mengumumkan pembentukan gugus tugas khusus untuk merancang kerangka regulasi aset kripto. Langkah ini menjadi gebrakan pertama pemerintahan Presiden Donald Trump dalam mengubah kebijakan industri kripto. Trump telah berulang kali menegaskan komitmennya untuk membatalkan tindakan keras terhadap industri ini yang dilakukan oleh SEC di era Presiden Joe Biden. Sebelumnya, SEC menggugat berbagai perusahaan kripto besar seperti Coinbase dan Kraken dengan tuduhan melanggar aturan sekuritas.
Namun, perusahaan-perusahaan tersebut menolak tuduhan itu. Mereka menilai regulasi SEC tidak relevan bagi industri kripto. Misalnya, karena belum ada kejelasan kapan sebuah token kripto bisa dikategorikan sebagai sekuritas dan berada di bawah pengawasan SEC. Industri kripto telah lama meminta aturan yang lebih jelas dari SEC.
Pembentukan gugus tugas ini dipimpin oleh Komisaris SEC dari Partai Republik, Mark Uyeda, yang baru saja ditunjuk sebagai Ketua SEC sementara oleh Trump. Uyeda bekerja sama dengan Komisaris Republik lainnya, Hester Peirce, untuk merealisasikan reformasi regulasi kripto yang dijanjikan.
“Gugus tugas ini akan membantu Komisi dalam menarik garis regulasi yang lebih jelas, memberikan jalur pendaftaran yang realistis, merancang kerangka pengungkapan informasi yang masuk akal, serta menggunakan sumber daya penegakan hukum dengan lebih bijaksana,” demikian pernyataan dari kantor Uyeda dalam pengumuman resmi, dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, Reuters melaporkan Uyeda dan Peirce tengah bersiap untuk menjalankan reformasi kebijakan kripto ala Trump. Trump juga dikabarkan akan segera menerbitkan perintah eksekutif yang bertujuan mengurangi pengawasan ketat terhadap industri kripto dan mendorong adopsi aset digital secara lebih luas.
“Kami menyambut baik langkah awal ini sebagai solusi kebijakan nyata dan akhir dari era regulasi berbasis penegakan hukum,” kata Kepala Kebijakan Global Kraken, Jonathan Jachym. “Kami siap mempercepat keterlibatan kebijakan kami untuk mencapai kejelasan regulasi.”
SEC juga menyatakan gugus tugas ini akan bekerja sama dengan para legislator dalam merancang undang-undang perihal kripto. Selain itu, mereka akan berkoordinasi dengan lembaga federal lain seperti Commodity Futures Trading Commission (CFTC), serta badan pengawas di tingkat negara bagian dan internasional.
Langkah ini pun mendapat respons positif dari eksekutif Coinbase. “Kami sudah bertahun-tahun meminta regulasi yang jelas untuk kripto. Selama empat tahun terakhir, jawabannya selalu ‘tidak,’” ujar Kepala Hukum Coinbase, Paul Grewal. “Sekarang, semuanya berubah.”(*)