Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Dibuka Menguat ke Level 7.117, Saham NOBU dan LION Masuk Top Gainers

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 31 January 2025 | Penulis: Desty Luthfiani | Editor: Redaksi
IHSG Dibuka Menguat ke Level 7.117, Saham NOBU dan LION Masuk Top Gainers None

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pagi ini Jumat, 31 Januari 2025 dibuka menguat sebesar 43,89 poin atau 0,62 persen, mencapai level 7.117,37.

Sepanjang sesi awal, IHSG bergerak dalam rentang 7.073,48 hingga 7.122,04.

Selain itu, volume perdagangan tercatat sebanyak 2,54 juta lot dengan nilai transaksi mencapai Rp160,91 miliar dan frekuensi perdagangan sebanyak 14.700 kali.

Adapun sebanyak 169 saham mengalami penguatan, 90 saham melemah dan 217 saham stagnan.

Sejumlah saham mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam fluktuasi hari ini, ada sejumlah emiten yang menduduki peringkat top gainers dalam perdagangan.

Salah satunya adalah saham Bank Nationalnobu Tbk atau dalam kode saham NOBU yang naik 120 poin atau setara dengan kenaikan 16,44 persen, menutup perdagangan di harga Rp850 per lembar sahamnya.

Tidak jauh berbeda, ada saham Lion Metal Works Tbk atau dalam kode saham LION, ia juga mencatatkan kenaikan yang cukup besar, yaitu 120 poin atau meningkat 14,55 persen, dengan harga penutupan di Rp945 per lembar saham.

Saham Hartadinata Abadi Tbk atau dalam kode saham HRTA turut mencatatkan kenaikan yang signifikan, naik 38 poin atau 10,16 persen, sehingga berakhir di level harga Rp412 per lembar saham .

Selain itu, ada saham Klinko Karya Imaji Tbk atau dalam kode saham KLIN turut mengalami kenaikan sebesar 15 poin atau 9,93 persen, dengan harga penutupan di angka Rp166 per lembar saham.

Berikutnya ada saham Sumber Mas Konstruksi Tbk. atau dalam kode saham SMKM juga berhasil menguat dengan naik 5 poin atau 9,80 persen, berakhir pada harga Rp56 per lembar saham. Kenaikan-kenaikan tersebut menunjukkan adanya sentimen positif yang mendukung pergerakan harga saham-saham tersebut di pasar.

Selain itu ada juga sejumlah saham yang mengalami penurunan atau terkoreksi cukup signifikan.

Saham Logisticsplus International Tbk atau dalam kode saham LOPI tercatat anjlok 4 poin atau sebesar 8,89 persen, dengan harga penutupan di Rp41 per lembar saham. Saham Soho Global Health Tbk atau SOHO juga ikut terkoreksi, melemah 40 poin atau 5,71 persen, sehingga ditutup di harga Rp660 per lembar saham.

Saham Remala Abadi Tbk atau dalam kode saham DATA mengalami penurunan 45 poin atau 3,86 persen, berakhir di level harga Rp1.120 per lembar saham. Sementara itu, saham Panca Global Kapital Tbk atau dalam kode saham PEGE terkoreksi sebesar 0,4 poin atau 3,54 persen, menutup perdagangan di harga Rp109 per lembar saham. Saham G Arsy Buana Travelindo Tbk atau dalam kode saham HAJJ juga mengalami penurunan, turun 4 poin atau 3,39 persen, dengan harga penutupan di Rp114 per lembar saham. Koreksi harga-harga saham tersebut mencerminkan tekanan jual yang terjadi di pasar pada hari ini.

Beri Isyarat Lain
CEO Tiamo Capital Hendra Martono Liem mengungkapkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal tahun tidak dapat disebut mengalami January effect. Alih-alih menunjukkan performa apik, pasar modal justru tengah dalam kondisi menurun.

January effect itu biasanya terjadi ketika tanggal 15 (Januari) sudah mulai naik, namun melihat kondisi terakhir per kemarin sudah turun lumayan banyak. Maka sudah definetly tetap tidak bisa dikatakan January effect,” ujarnya dalam dialog bersama Bursa Pagi-Pagi secara daring di kanal YouTube KabarBursaCom, Jumat, 31 Januari 2025.

Ia pun membeberkan ciri-ciri dari January effect tersebut, yang antara lain performa positif IHSG bulan Desember berlanjut pada Januari. Meski begitu, Hendra memberi isyarat lain yang akan terjadi Juni tahun ini.

“January effect itu biasanya terjadi bukan secara keseluruhan bursa itu naik. Ini kan sudah dari Desember, bursa sudah bagus, tapi biasanya Januari enggak jalan (bagus), maka Juni-nya itu baru mulai bagus,” jelas CEO Tiamo Capital itu.

Sebagaimana diketahui pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 92 poin atau turun 1,29 persen ke level 7.073 pada perdagangan Kamis, 30 Januari 2025.

Merujuk data perdagangan RTI Business, pergerakan IHSG hari ini terpantau bervariasi, dengan level tertinggi di 7.168 dan terendah di 7.042.

Pada perdagangan hari ini, volume transaksi tercatat sebanyak 18,459 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp12,071 triliun. Adapun frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.231.378 kali.

Sebanyak 206 saham terpantau menguat, 389 saham melemah, dan 213 saham stagnan.

Saham INET mencatat kenaikan tertinggi sebesar 35,00 persen, menjadikannya pemimpin dalam daftar top gainer kemarin.

Sementara itu, saham BSML mengalami koreksi terdalam dengan penurunan 26,06 persen.

Di sisi lain, Indeks LQ45 juga terkoreksi, melemah 1,67 persen. Saham dengan penurunan terdalam dalam indeks ini adalah ANTM, yang turun 6,38 persen.

Adapun dari sisi sektoral, mayoritas sektor berada di zona merah. Hanya dua sektor yang mengalami penguatan, yaitu non-siklis dan teknologi.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.