Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

BBRI Perluas Investasi Hijau, Obligasi Berkelanjutan Tahap II Tembus Rp6 Triliun

Rubrik: Ekonomi Hijau | Diterbitkan: 28 October 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
BBRI Perluas Investasi Hijau, Obligasi Berkelanjutan Tahap II Tembus Rp6 Triliun

KABARBURSA.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI kembali menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui program Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I.

Dalam program ini, manajemen BRI mengatakan bahwa perseroan menargetkan dana hingga Rp15 triliun yang akan digunakan untuk mendukung proyek-proyek hijau.

Pada tahun 2023, BRI meluncurkan Tahap II dari obligasi berwawasan lingkungannya dengan nilai pokok sebesar Rp6 triliun yang tersebar dalam tiga seri obligasi, yakni Seri A, Seri B, dan Seri C.

"Obligasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan modal bank, namun juga memperkuat peran BRI dalam pendanaan berkelanjutan di Indonesia," tulis manajemen berdasarkan keterbukaan informasi, Senin, 28 Oktober 2024.

Obligasi Berwawasan Lingkungan BRI ini menawarkan tingkat bunga tetap yang kompetitif dengan tenor beragam, memberikan fleksibilitas bagi para investor:

  • Seri A dengan pokok obligasi sebesar Rp1,34 triliun, memiliki tingkat bunga tetap sebesar 6,10 persen per tahun dan jatuh tempo pada 27 Oktober 2024.
  • Seri B senilai Rp4,15 triliun, memiliki bunga 6,35 persen per tahun dengan jatuh tempo pada 17 Oktober 2025.
  • Seri C sebesar Rp500 miliar dengan tingkat bunga 6,30 persen per tahun yang jatuh tempo pada 17 Oktober 2026.

Skema pembayaran bunga untuk ketiga seri ini akan dilakukan setiap tiga bulan dengan metode pelunasan bullet payment, di mana pelunasan pokok dilakukan secara penuh saat jatuh tempo.

Hal ini memungkinkan BRI, sambung manajemen, akan mengatur arus kas secara efektif, sekaligus menawarkan investor stabilitas pengembalian yang terukur.

BRI menegaskan bahwa penerbitan obligasi berwawasan lingkungan ini akan diarahkan untuk mendanai proyek-proyek berkelanjutan yang mendukung upaya pengurangan emisi karbon. Proyek tersebut di antaranya mencakup pengembangan energi terbarukan, efisiensi energi, serta infrastruktur ramah lingkungan.

Langkah ini sejalan dengan meningkatnya permintaan investor terhadap investasi yang berorientasi pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), yang saat ini semakin menjadi prioritas di pasar modal.

Penawaran ini disambut baik oleh investor yang ingin mendiversifikasi portofolio mereka dengan instrumen investasi berwawasan lingkungan.

Tingkat bunga yang kompetitif serta komitmen BRI dalam memastikan keberlanjutan lingkungan menjadikan obligasi ini sebagai alternatif investasi menarik, terutama bagi mereka yang mengutamakan dampak positif terhadap lingkungan.

Dengan penerbitan tahap kedua ini, BRI memperlihatkan upaya nyata dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) Indonesia, sekaligus meningkatkan kredibilitasnya sebagai institusi keuangan yang peduli lingkungan.

Program obligasi berkelanjutan ini juga berpotensi mendorong BRI untuk meraih posisi lebih baik di sektor keuangan global dalam mengimplementasikan pembiayaan hijau.

Penerbitan obligasi berwawasan lingkungan BRI Tahap II ini menjadi langkah strategis bagi perusahaan untuk memperkuat pendanaan, mendukung proyek hijau, dan memenuhi permintaan investor terhadap instrumen investasi berkelanjutan.

Dengan struktur penawaran yang menarik serta prospek pengembalian yang stabil, Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I BRI diharapkan dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.

Obligasi jatuh tempo dari BRI ini menjadi cerminan visi perusahaan untuk tidak hanya membangun ekonomi yang kuat, tetapi juga berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, sejalan dengan aspirasi hijau pasar global.

Kinerja Keuangan BBRI

Sementara itu, BBRI berhasil mencatatkan kinerja positif dan berkelanjutan hingga akhir triwulan II 2024. Dengan pendekatan yang selektif dan prudent, BRI berhasil mencatatkan laba sebesar Rp29,90 triliun secara konsolidasi. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam keterangan tertulis kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sunarso menjelaskan bahwa pencapaian positif BRI Group ini tidak terlepas dari pertumbuhan signifikan dalam penyaluran kredit serta penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mengalami peningkatan double digit.

"Hingga akhir triwulan II 2024, penyaluran kredit BRI tercatat sebesar Rp1.336,78 triliun, tumbuh 11,20 persen dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy). Segmen UMKM masih mendominasi penyaluran kredit BRI, dengan porsi mencapai 81,96 persen dari total penyaluran, yaitu sekitar Rp1.095,64 triliun," jelasnya.

Pertumbuhan kredit yang solid ini juga berkontribusi pada peningkatan aset BRI. Hingga akhir Juni 2024, total aset BRI tercatat tumbuh 9,54 persen yoy, mencapai Rp1.977,37 triliun.

Pertumbuhan tersebut diimbangi dengan penyaluran kredit yang selektif dan prudent, yang memungkinkan perusahaan menjaga kualitas kredit yang disalurkan. “Rasio Loan at Risk (LAR) menunjukkan perbaikan, menurun dari 14,94 persen pada akhir Triwulan II 2023 menjadi 12,00 persen pada akhir Triwulan II 2024. Selain itu, rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di kisaran 3,05 persen dengan rasio NPL coverage yang memadai, yaitu 211,60 persen,” ungkap Sunarso.

Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh 11,61 persen yoy menjadi Rp1.389,66 triliun. Sementara itu, Dana Giro dan Tabungan (CASA) juga mengalami pertumbuhan 7,66 persen yoy, mencapai Rp877,90 triliun. “Dana murah masih mendominasi struktur DPK BRI, dengan porsi CASA mencapai 63,17 persen dari total DPK,” tambahnya.

Komitmen BRI untuk melayani semua lapisan masyarakat diwujudkan melalui strategi hybrid bank, salah satunya adalah melalui AgenBRILink. AgenBRILink telah terbukti memenuhi kebutuhan nasabah mikro dan saat ini memegang peranan penting dalam perekonomian serta kehidupan masyarakat.

Dengan adanya AgenBRILink, masyarakat Indonesia dapat dengan mudah menjalankan aktivitas sehari-hari melalui berbagai fitur dan layanan yang ditawarkan, seperti pembayaran tagihan listrik dan air, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, top-up BRIZZI, setoran pinjaman, serta layanan pembukaan rekening tabungan BSA dan pinjaman.

Hingga akhir Juni 2024, BRI telah memiliki 993 ribu AgenBRILink yang tersebar di lebih dari 61 ribu desa, mencakup lebih dari 80 persen dari total desa di Indonesia. Selain itu, volume transaksi yang dilakukan melalui AgenBRILink selama periode Januari hingga Juni 2024 telah mencapai Rp767 triliun, meningkat 13,6 persen yoy. (*)