KABARBURSA.COM - Sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060, Kilang Pertamina Plaju secara rutin menggelar uji emisi kendaraan perusahaan.
Dalam siaran pers Pertamina yang dirilis pada 29 Agustus, tercatat sebanyak 167 kendaraan berbahan bakar Solar dan 33 kendaraan berbahan bakar Bensin berhasil lolos uji emisi dengan tingkat kelulusan sempurna, mencapai 100 persen. Dengan demikian, total 200 kendaraan telah diuji dan dinyatakan memenuhi standar emisi yang ditetapkan.
Uji emisi ini merupakan wujud nyata dukungan Pertamina dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencegah pemanasan global. "Kami bertekad mendukung target NZE, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta mencegah pemanasan global," ujar Farida Aprilianingrum, Section Head Environment - HSSE Kilang Plaju. Seperti dikutip di Jakarta, 29 Agustus 2024.
Inisiatif ini juga sejalan dengan Program Langit Biru, sebuah program pengendalian pencemaran udara yang bertujuan untuk menciptakan perilaku sadar lingkungan dan mengurangi pencemaran udara, sebagaimana digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Melalui uji emisi kendaraan ini, Kilang Pertamina Plaju menunjukkan kontribusi langsung dalam mengurangi dampak emisi gas buang terhadap lingkungan tanpa mengorbankan performa kendaraan operasional. Kilang Plaju tidak hanya memastikan seluruh kendaraan perusahaan mengikuti uji emisi, tetapi juga aktif dalam mensosialisasikan program ini kepada para pengemudi dan masyarakat sekitar, guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan kendaraan yang sesuai standar emisi.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program berkelanjutan Kilang Plaju dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor energi, Kilang Plaju sangat memahami pentingnya peran serta dalam upaya pengurangan dampak lingkungan dari operasional perusahaan, salah satunya melalui pengelolaan emisi gas buang kendaraan.
Henny Kurniawati, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Kota Palembang, memberikan apresiasi atas kerjasama uji emisi yang dilakukan dengan Kilang Pertamina Plaju. Menurutnya, kegiatan ini adalah upaya rutin yang dilakukan setiap tahun untuk menjaga kualitas udara.
"Tahun ini, kami hadir langsung untuk melakukan sosialisasi. Kami berterima kasih kepada Pertamina yang sudah konsisten melaksanakan kegiatan ini, yang juga sejalan dengan program rutin kami untuk mengendalikan pencemaran udara," ujar Henny.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya merawat kendaraan secara berkala semakin meningkat, sehingga standar emisi yang ditetapkan pemerintah dapat dipenuhi.
Uji emisi ini merupakan bagian dari upaya kolektif dalam menjaga kebersihan udara Palembang, sekaligus menegaskan komitmen Kilang Pertamina Plaju dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan. "Mari kita jaga bersama kualitas udara yang kita hirup, demi masa depan yang lebih hijau dan sehat," pesan Farida.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa Pertamina sebagai BUMN akan selalu berada di garis depan dalam mendukung pengurangan emisi karbon dan pencapaian NZE pada tahun 2060 atau lebih cepat. "Seluruh operasional Pertamina di setiap lini bisnis telah dijalankan dengan lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta mengimplementasikan aspek ESG yang menjadi standar global," pungkas Fadjar.
PT Pertamina (Persero) melalui subholding-nya, Pertamina New and Renewable Energy (PNRE), tengah menjajaki potensi kolaborasi strategis dalam Forum Bisnis Indonesia-Amerika Serikat di Washington DC, Amerika Serikat (AS).
“Indonesia memiliki potensi besar dalam sumber daya energi bersih, yang mampu menarik minat investor global. Pertamina terus membangun kepercayaan internasional untuk mendukung program transisi energi guna mempercepat pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada 2060,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 27 Agustus 2024.
Fadjar menjelaskan, forum bisnis ini diselenggarakan dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan bilateral Indonesia-AS.
Sebagai BUMN, lanjut Fadjar, Pertamina berperan aktif dalam acara yang digelar oleh KBRI di AS, dengan tujuan membuka peluang sekaligus mendorong Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia.
Pertamina memanfaatkan momentum ini untuk menyampaikan kebijakan keberlanjutan perusahaan serta membuka peluang investasi dan kolaborasi dengan mitra global, terutama di sektor energi baru terbarukan.
Fadjar menambahkan, kebijakan keberlanjutan Pertamina dirancang untuk mendukung kerja sama yang kuat, baik di tingkat nasional maupun internasional.
CEO PNRE, John Anis, yang menjadi panelis dalam forum tersebut, menekankan bahwa PNRE memiliki mandat untuk mendukung target pengurangan emisi Indonesia, sekaligus merancang masa depan bisnis Pertamina.
John juga menyatakan, PNRE bercita-cita menjadi pemimpin dalam membangun ekosistem NZE di Indonesia.
PNRE telah mengalokasikan Capex besar untuk pengembangan energi baru terbarukan. Hingga 2029, Capex PNRE diproyeksikan mencapai USD 6,2 miliar, ungkap John.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.