KABARBURSA.COM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) hari ini merayakan peluncuran Hari Gim Indonesia 2024 sebagai langkah konkret dalam mempercepat pengembangan industri gim di tanah air.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam, mengungkapkan, “Hari ini merupakan tonggak penting dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 mengenai percepatan pengembangan industri gim nasional. Inisiatif ini diusulkan oleh asosiasi gim dan kini dirayakan sebagai Hari Gim Indonesia.”
Peluncuran Hari Gim Indonesia diharapkan menjadi pencapaian signifikan dalam mengembangkan dan memperkuat industri gim nasional. Saat ini, Indonesia telah memiliki delapan gim lokal yang akan dipromosikan lebih luas ke depan.
Untuk mendorong pengembangan gim domestik, rencananya akan digelar pameran khusus gim dalam waktu dekat, yang bertujuan menarik perhatian para pengembang gim untuk terus berinovasi.
Di sisi lain, Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan, Rifan Ardianto, menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung gim lokal melalui berbagai kegiatan. Kemendag juga berencana memperluas pangsa pasar dengan memanfaatkan perwakilan dagang di luar negeri.
Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI), Cipto Adiguno, menambahkan, “Dengan peluncuran hari gim ini, kami berharap dapat meningkatkan pangsa pasar gim di luar negeri dan memperluas dominasi di pasar lokal.”
Perayaan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memajukan industri gim Indonesia, baik di kancah domestik maupun internasional.
Indonesia mulai melirik industri game setelah nilai ekonominya terlihat sangat besar dan memiliki potensi untuk membangun ekonomi Indonesia secara signifikan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Bonifasius Wahyu Pudjianto, dalam seminar bertajuk “Menyambung Kebudayaan Zaman Melalui Seminar dan Pameran Industri Gim” yang digelar pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Bonifasius mengungkapkan bahwa ekonomi digital saat ini telah memberikan kontribusi sebesar 4 persen pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Ditargetkan pada 2045 mendatang, kontribusi industri game terhadap GDP diharapkan dapat terus naik hingga mencapai 19 persen.
“Nilai ekonomi game sangat besar, bahkan game ikut membangun ekonomi Indonesia,” kata Bonifasius.
Ia menambahkan bahwa untuk meningkatkan kontribusi ini dalam 20 tahun ke depan, inovasi adalah kunci utama.
“Untuk 20 tahun ke depan, komponen game ini sebenarnya bisa memberikan kontribusi yang besar bagi peningkatan ekonomi digital terhadap GDP. Namun, tentu ini membutuhkan inovasi dan juga kolaborasi,” jelasnya.
Harapan ke depan adalah agar semakin banyak kreator game baru yang muncul, serta pasar game Indonesia dapat berkembang tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga menembus pasar internasional. Dengan inovasi dan kolaborasi yang tepat, industri game dapat menjadi salah satu pilar utama ekonomi digital Indonesia.
Industri gaming dan e-Sports terus menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data dari Newzoo, Indonesia memiliki potensi pasar terbesar di kawasan Asia Tenggara, dengan pendapatan gaming mencapai USD1,7 miliar atau setara Rp24,3 triliun (asumsi kurs Rp14.300/USD) pada 2020. Pertumbuhan industri ini diprediksi akan terus meningkat sekitar 25-35 persen secara tahunan.
Perkembangan yang signifikan ini menarik minat berbagai emiten dan perusahaan di Indonesia untuk terjun ke dalam industri tersebut. Berikut ini adalah gambaran singkat mengenai beberapa perusahaan yang mulai membidik pasar e-Sports di Tanah Air dan kondisi industri gaming secara global:
PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), emiten pengelola klub sepak bola Bali United, kini memperluas sayapnya ke segmen e-Sports melalui anak usahanya, PT IOG Indonesia Sejahtera. Langkah ini menjadikan BOLA sebagai klub sepak bola pertama yang memiliki tim e-Sports profesional.
Menurut materi public expose BOLA, tim e-Sports mereka aktif berkompetisi di dua game paling populer saat ini: Free Fire dan FIFA. Selama berkompetisi, tim e-Sports BOLA telah mencatat prestasi gemilang dengan menjadi juara di beberapa turnamen bergengsi, antara lain:
Selain berkompetisi, BOLA juga melakukan investasi strategis Series A ke salah satu organisasi e-Sports profesional berbasis di Jakarta, yaitu EVOS. Langkah ini menunjukkan komitmen BOLA untuk serius mengembangkan segmen e-Sports dan menjadi pemain utama di industri ini.
Untuk mendukung pengembangan tim e-Sports, BOLA mengalokasikan 1,3 persen dari dana hasil penawaran umum perdana (IPO) untuk membangun gaming house serta fasilitas pendukung milik PT IOG Indonesia Sejahtera. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 4 Agustus 2021, yang menyetujui perubahan tujuan penggunaan dana hasil IPO.