Eco Agrotomation adalah inisiatif sosial PTBA yang menggabungkan teknologi otomasi ramah lingkungan untuk mendukung program penghijauan dan reklamasi di wilayah PTBA maupun perusahaan lainnya. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 8 Agustus 2024.
Salah satu kegiatan terbaru adalah Sharing Competency Usaha Mikro & Kecil (UMK). Muhammad Zailani, pahlawan lokal dari Desa Tanjung Karangan, menjadi narasumber dalam acara ini yang digelar di Learning Center PT Bukit Asam Tbk, Tanjung Enim. Zailani membagikan pengalamannya dalam mengelola program Eco Agrotomation.
Ayu Ruslan, peserta kegiatan tersebut, mengungkapkan bahwa ia memperoleh pengetahuan baru tentang pembibitan dari acara ini. Ia juga terinspirasi oleh keberhasilan Zailani dalam memberdayakan mantan pekerja Pertambangan Tanpa Izin (PETI) untuk menjalankan usaha pembibitan.
"Mengesankan bagi saya, Bapak Zailani dan terobosannya dengan Bukit Asam memotivasi saya untuk berkembang lebih baik, terutama mengajak warga lain. Tanjung Agung merupakan salah satu wilayah maraknya penambangan tanpa izin, jadi dengan program Pak Zailani ada perubahan yang sangat berarti," ujarnya.
Pembibitan Sistem Otomasi
Dalam program Eco Agrotomation, Zailani berkolaborasi dengan PTBA memberdayakan petani untuk melakukan pembibitan dengan sistem otomasi. Sistem ini memudahkan petani dalam memantau dan mengelola tanaman melalui dashboard monitor. Energi untuk sistem otomasi ini berasal dari sumber terbarukan, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Bibit tanaman yang dihasilkan dari program ini diserap oleh PTBA untuk kegiatan reklamasi. Namun, tidak hanya PTBA yang berminat, beberapa perusahaan lain juga menjalin kerja sama dengan para petani tersebut. Program Eco Agrotomation berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
VP Sustainability PT Bukit Asam Tbk, Hartono menyatakan bahwa Sharing Competency UMK melalui Sentra Ilmu Eco Agrotomation bertujuan untuk mempromosikan program ini, membagikan kompetensi, sekaligus memotivasi masyarakat untuk menebar manfaat positif bagi lingkungan sekitarnya.
"Harapannya, ke depan para mitra binaan mendapatkan mindset baru sehingga nantinya bisa menciptakan manfaat dari sisi sosial dan ekonomi," tutupnya.
Proyek Percontohan Konversi Batu Bara
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memulai proyek percontohan (pilot project) konversi batu bara menjadi Grafit Buatan dan Lembaran Anoda untuk bahan baku baterai Lithium-ion (Li-ion). Peluncuran perdana proyek ini berlangsung di Kawasan Industri Tanjung Enim pada 15 Juli 2024.
Proyek ini adalah yang pertama di dunia, menjadikannya terobosan penting dalam hilirisasi batu bara. Konversi batu bara menjadi Grafit Buatan dan Lembaran Anoda merupakan bukti komitmen PTBA dalam mendukung kebijakan pemerintah yang mendorong hilirisasi batu bara, menjaga ketahanan energi nasional, serta memajukan industri kendaraan listrik di dalam negeri.
Transisi energi sedang berlangsung di seluruh dunia, dengan target Pemerintah Indonesia mencapai Net Zero Emission pada 2060. PTBA, dengan visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan, melakukan diversifikasi bisnis ke sektor energi baru dan terbarukan (EBT).
PTBA telah membangun PLTS di Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero), yang beroperasi penuh sejak Oktober 2020 dengan kapasitas maksimal 241 kilowatt-peak (kWp). Selain itu, PTBA juga berkolaborasi dengan Jasa Marga Group dalam pengembangan PLTS di jalan tol. PLTS berkapasitas 400 kWp di Jalan Tol Bali-Mandara telah diresmikan pada 21 September 2022. Kerja sama lain dengan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menghasilkan PLTS berkapasitas 23,07 kWp yang mencapai tahap COD pada Juni 2023.
Saat ini, PTBA juga mendalami peluang pengembangan EBT berbasis hidrogen, baik untuk kebutuhan internal maupun mendukung kemitraan dalam rantai bisnis transportasi dan produksi PTBA di masa depan.
Proyek Angkutan Batu Bara Lewat Jalur Kereta
PTBA telah memulai pembangunan fasilitas penanganan batu bara baru untuk meningkatkan kapasitas angkutan melalui jalur kereta api relasi Tanjung Enim – Keramasan. Groundbreaking proyek ini berlangsung di Tanjung Enim pada 30 Desember 2023.
Kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI ini bertujuan mengembangkan angkutan batu bara dengan kapasitas 20 juta ton per tahun. PT KAI menyiapkan sarana dan prasarana transportasi kereta, sementara fasilitas dermaga di Keramasan dibangun oleh PT Kereta Api Logistik (Kalog).(*)