Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Cara Pertamina Berdayakan Perempuan Bangun Ekonomi Desa

Melalui perempuan yang mampu berdaya dan berkarya, kami meyakini perempuan dapat menjadi sumber energi penggerak pembangunan bangsa.

Rubrik: Ekonomi Hijau | Diterbitkan: 22 April 2025 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Pramirvan Datu
Cara Pertamina Berdayakan Perempuan Bangun Ekonomi Desa PT Pertamina (Persero) berkomitmen mendorong peran perempuan untuk berkarya dan menyalurkan energinya.

KABARBURSA.COM - PT Pertamina (Persero) berkomitmen mendorong peran perempuan untuk berkarya dan menyalurkan energinya menjadi penggerak pembangunan bangsa. Berbagai program pemberdayaan dilakukan, diantaranya melalui pembinaan  kepada lebih dari 12.000 pengusaha perempuan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), 1.000 anggota Kelompok Wanita Tani, serta 35 ribu penerima manfaat edukasi kesehatan ibu dan anak melalui program Sehati (Sehat Anak Tercinta dan Ibu). 

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan, program pemberdayaan perempuan dijalankan oleh Pertamina di seluruh wilayah Indonesia. Melalui Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), Pertamina mendorong perempuan menjadi kartini penggerak desa, terutama untuk mencapai kemandirian energi, pangan, dan peningkatan ekonomi. 

"Melalui perempuan yang mampu berdaya dan berkarya, kami meyakini perempuan dapat menjadi sumber energi penggerak pembangunan bangsa," pungkas Fadjar.

Selain itu dari sisi pengembangan wirausaha wanita, tercatat sepanjang tahun 2024, Pertamina membina 12.677 pengusaha UMKM Perempuan melalui Rumah BUMN Pertamina, UMK Academy, serta pendanaan PUMK. Sebagian UMKM binaan ini juga telah memasarkan produknya ke mancanegara. 

Kiprah Pertamina dalam mengembangkan UMKM perempuan ini sejalan dengan target Asta Cita, terutama untuk visi “membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan”.

Perhatian Pertamina juga tercermin pada pengembangan pekerja perempuan. 
Fadjar mengungkapkan bahwa representasi perempuan pada posisi pimpinan perempuan, baik di holding, subholding, maupun anak perusahaan Pertamina relatif tinggi. Hal ini menunjukan keseriusan Pertamina dalam memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk berkarya dan menjadi pemimpin di bidangnya. 

Hingga akhir tahun 2024, keberadaan pimpinan perempuan di Pertamina Group mencapai 18,40 persen dari total pemimpin di Pertamina. Total prosentase pekerja perempuan per 31 Des 2024 mencapai 20,3 Persen, atau 8.952 orang dari total pekerja Pertamina Group. Prosentase ini naik dari tahun 2023 yang mencapai 19,4 persen pekerja perempuan.

"Spirit Kartini menginspirasi leader perempuan di Pertamina Group untuk memberikan kinerja terbaik dalam memperkuat operasional perusahaan," ujarnya.

Salah satu leader perempuan Pertamina yang berkiprah di industri hulu migas, Eva Fadlila, Country Manager Pertamina Malaysia Exploration and Production mengakui besarnya komitmen Pertamina dalam mengedepankan kesetaraan gender. Hal ini terlihat maraknya kiprah perempuan yang menempati posisi strategis di bisnis hulu migas, industri yang umumnya didominasi laki-laki. 

“Saat ini banyak perempuan yang menduduki posisi strategis di industri hulu migas. Saya yakin semakin banyak perempuan yang akan turut andil membentuk masa depan energi Indonesia dan dunia,” kata Eva.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Tanggung Jawab Sosial Lingkungan

PT Pertamina (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Rumah BUMN (RB) telah memfasilitasi proses sertifikasi bagi ribuan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan di 30 Rumah BUMN di berbagai daerah. 

Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan daya saing dan mewujudkan kesejahteraan ekonomi yang berkelanjutan.

Program sertifikasi yang difasilitasi selama periode Januari hingga Maret 2025 mencakup berbagai jenis legalitas dan standar mutu usaha. Sebanyak 443 UMKM telah melaksanakan Sertifikasi Halal, 407 UMKM memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), 127 UMKM telah mendapatkan Sertifikat Produk Industri Rumah Tangga (PIRT), dan 4 UMKM memperoleh Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). 

Selain itu, 329 UMKM telah memperoleh Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) dari Dinas Lingkungan Hidup, dan 83 UMKM mendapatkan sertifikasi lain seperti SNI, BPOM, serta NPWP.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengungkapkan bahwa program fasilitasi sertifikasi dan pendampingan bagi UMKM binaan ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam memberdayakan UMKM dan meningkatkan profesionalisme mereka.

"Program ini bertujuan untuk menciptakan UMKM yang legal, berkualitas, dan siap bersaing di pasar nasional maupun global. Sertifikasi adalah fondasi penting dalam proses transformasi UMKM, yang tidak hanya bertahan tetapi juga tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan," ujarnya.

Selain proses legalisasi usaha, peserta juga mendapatkan pendampingan administratif serta pelatihan mengenai standar mutu, branding, dan strategi pemasaran. Langkah ini bertujuan untuk membentuk ekosistem UMKM yang tangguh, inovatif, dan adaptif terhadap perkembangan pasar.

Salah satu pelaku UMKM, Ni Nengah Sudiarti, pemilik Rumah Potong Unggas (RPU) Lintang Chicken asal Lampung Tengah, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan Pertamina.

“Proses sertifikasi sebelumnya terasa rumit dan mahal bagi kami. Dengan adanya fasilitasi dari Rumah BUMN, usaha kami kini lebih siap bersaing dan dipercaya konsumen,” katanya.

Inisiatif ini juga sejalan dengan arah pembangunan nasional, khususnya poin ke-3 Asta Cita Presiden Prabowo yang bertujuan meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta melanjutkan pengembangan infrastruktur.

Sebagai perusahaan terkemuka di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target net zero emission 2060 dan terus mendorong program-program yang berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). 

Upaya tersebut juga sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.(info-bks/*)