KABARBURSA.COM - PT Timah Tbk, perusahaan anggota MIND ID, melaksanakan salah satu program bertajuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan penanaman pohon secara rutin.
Pelaksanaan TJSL dilakukan di lahan kritis serta bekas tambang di wilayah operasional PT Timah.
Program TJSL dari PT Timah atau dengan kode saham TINS ini, merupakan upaya perusahaan dalam merehabilitasi lahan yang terdegradasi karena aktivitas pertambangan, sekaligus bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Langkah tersebut sesuai dengan komitmen TINS yakni Good Mining Practice. Adapun jenis pohon yang ditanam cukup bervariasi, mulai dari pohon produktif, pohon endemik, mangrove, sampai pohon buah.
Pada perayaan HUT (Hari Ulang Tahun) ke-48, PT Timah menanam sebanyak 48 ribu pohon di berbagai wilayah operasionalnya.
Selain itu, ribuan pohon mangrove atau bakau telah ditanam di wilayah Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau sebagai bagian dari dukungan terhadap pelestarian ekosistem pesisir.
Dalam pelaksanaan di lapangan, PT Timah bekerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti komunitas peduli lingkungan, pemerintah daerah, sampai pelajar.
Gerakan kolaboratif ini juga sebagai bentuk dukungan dari program penghijauan yang sedang digalakkan oleh pemerintah.
Departement Head Corporate Communication PT Timah Anggi Siahaan, mengatakan program penanaman pohon bukan cuma sekadar untuk menghijaukan kembali lahan yang terdegradasi, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem dan peningkatan kualitas udara.
"Penanaman pohon telah menjadi agenda rutin PT Timah sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam menjaga lingkungan," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu, 12 Januari 2025.
Lewat sejumlah langkah inisiatif ini, PT Timah ingin terus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik serta mendukung keberlanjutan bagi generasi masa depan.
Pergerakan saham PT Timah Tbk (TINS) terlihat mengalami penurunan 40 poin atau minus sebesar 3,74 persen. Saham TINS kini diperdagangkan di angka Rp1.030 per lembar saham.
Namun dalam satu hari terakhir, pergerakan saham TINS terlihat naik atau bullish 35 poin atau meningkat 3,52 persen. Sebelum mencapai angka Rp1.030, harga saham TINS sempat berada di Rp995 per sahamnya.
Berdasarkan data harga saham TINS sepanjang 2023, terlihat fluktuasi yang cukup signifikan dari bulan ke bulan. Harga saham TINS memulai tahun dengan optimisme tinggi, berada di posisi Rp1.250 pada Januari. Namun, tren penurunan mulai terlihat sejak Februari dengan harga Rp1.190, disusul penurunan bertahap hingga mencapai Rp1.030 di Maret.
Memasuki kuartal kedua, performa saham TINS sedikit membaik. Pada April, harga saham tercatat Rp1.015, diikuti penurunan ke Rp930 pada Mei, dan Rp885 pada Juni. Tren ini menunjukkan meskipun sempat ada pemulihan kecil, tekanan jual tetap dominan di pasar.
Pada November 2024, nama PT Timah Tbk tercatat dalam daftar pemasok timah untuk raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple.
Emiten dengan kode TINS di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang masuk ke dalam rantai pasokan Apple.
Keterlibatan TINS dalam rantai suplai Apple disebut telah tercermin dalam harga saham (price-in). Hal ini terlihat dari pergerakan saham TINS yang sebelumnya mengalami tren kenaikan.
Namun, saham perusahaan tengah memasuki fase koreksi atau corrective wave, yaitu penurunan harga setelah lima gelombang kenaikan dalam satu siklus (motive waves). Support harga saham TINS kini berada di level 1.050.
"Itu sebenarnya sudah ter-price in. Makanya saat ini TINS tengah mengalami corrective wave,” kata Senior Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, kepada KabarBursa.com, Selasa, 26 November 2024.
Menurut Nafan, langkah hilirisasi yang dijalankan TINS berjalan baik karena terbukti memperkuat fundamental perusahaan, baik di tingkat pendapatan maupun laba bersih.
Pada kuartal III, kinerja TINS dinilai sudah optimal, dengan capaian positif di pendapatan (top line) dan laba bersih (bottom line).
Nafan melanjutkan, kepercayaan Apple terhadap timah produksi TINS turut berkontribusi pada prospek kinerja perusahaan. Ia kemudian memandang, permintaan dari Apple dapat mendorong peningkatan valuasi saham TINS, khususnya dari sisi Price to Book Value (PBV).
“Sedangkan valuasi, maka dari itu kemungkinan akan mengalami peningkatan trend jika dari sisi valuasi PBV. Tapi saya pikir itu sebenarnya kewenangan analis fundamental untuk mengkalkulasi,” sebut Naufan.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.