KABARBURSA.COM - Pemerintahan Donald Trump yang akan datang diprediksi akan membawa dampak yang beragam pada industri energi surya dan penyimpanan energi AS yang sedang berkembang pesat. Di tengah lonjakan kebutuhan energi untuk pusat data, kecerdasan buatan (AI), dan penambangan mata uang kripto, analis memprediksi kebijakan energi akan berjalan tanpa perubahan besar—atau bisnis seperti biasa. Namun, ada juga yang memperkirakan penyesuaian ringan pada Inflation Reduction Act (IRA) untuk menyesuaikan dengan agenda pemerintahan baru.
Namun, pelaku industri lebih khawatir pada ketidakpastian itu sendiri. Dalam dunia investasi, uang hanya bergerak jika ada landasan yang cukup kokoh. Dengan kata lain, hampir semua rencana lebih baik daripada tidak ada rencana sama sekali.
Beruntungnya, Asosiasi Industri Energi Surya (Solar Energy Industries Association atau SEIA) sudah menyiapkan peta jalan untuk membantu pemerintahan Trump dan Kongres ke-119 agar Amerika Serikat tetap menjadi pemimpin global dalam pasar energi surya dan penyimpanan energi.
SEIA telah meluncurkan agenda kebijakan komprehensif yang berfokus pada 10 prioritas utama:
1. Dominasi Energi Amerika
Saat ini, Amerika Serikat berada di peringkat kedua dunia dalam kapasitas energi surya dan ketiga dalam manufaktur panel surya. Industri ini telah menyediakan listrik bagi lebih dari 35 juta rumah tangga di seluruh negeri, baik di kota maupun di pedesaan, dengan biaya yang terus menurun hingga setengahnya dalam satu dekade terakhir. Solar menjadi sumber energi terbesar yang ditambahkan ke jaringan listrik, didukung oleh penyimpanan energi yang murah untuk meningkatkan keandalan jaringan.
2. Mengurangi Ketergantungan pada China
Upaya untuk membawa kembali rantai pasok energi surya ke Amerika sudah berjalan. Ini menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat ekonomi lokal, dan mengurangi ketergantungan pada produk surya asal China. Dengan langkah ini, AS juga menawarkan sumber panel surya alternatif yang dapat diekspor ke pasar internasional.
3. Lonjakan Manufaktur Amerika
Industri surya dan penyimpanan energi kini membangun lebih dari 100 pabrik baru di 43 negara bagian dan menciptakan sekitar 40 ribu pekerjaan tambahan. Kebijakan yang mendukung manufaktur ini diharapkan terus menarik investasi besar dan mendorong kebangkitan sektor manufaktur domestik.
4. Memenuhi Permintaan Pusat Data, AI, dan Kripto
Permintaan energi di AS sedang mengalami lonjakan terbesar sejak Perang Dunia II, didorong oleh pertumbuhan pusat data, pengembangan kecerdasan buatan (AI), dan penambangan mata uang kripto atau cryptocurrency. Mayoritas pelaku industri teknologi ini menginginkan energi rendah biaya dan solar menjadi solusi utamanya.
5. Memangkas Birokrasi Energi
Beberapa wilayah membutuhkan waktu hingga tujuh tahun untuk menghubungkan pembangkit listrik baru ke jaringan. Kebijakan yang lebih sederhana dan efisien diperlukan untuk memastikan energi baru dapat segera dimanfaatkan dan persaingan tetap sehat.
6. Reformasi Regulasi yang Pasti
Hambatan regulasi kerap menghalangi investasi infrastruktur yang penting bagi pengembangan energi surya. SEIA mendorong penghapusan peraturan yang membatasi investasi dan mempercepat kompetisi di sektor energi.
7. Menjaga Pajak Tetap Rendah
Kebijakan pajak bipartisan selama dua dekade terakhir telah mendorong investasi baru dalam energi surya serta menciptakan lebih dari 250 ribu lapangan kerja. SEIA menegaskan pentingnya mempertahankan tarif pajak saat ini untuk memastikan keberlanjutan industri.
8. Mendukung Kebebasan Energi
Solar atap dan baterai rumah memungkinkan konsumen untuk memilih sumber energi mereka sendiri sehingga memberikan kebebasan dari monopoli utilitas. Kini, sistem solar atap baru dipasang setiap 39 detik di Amerika Serikat.
9. Menciptakan Pekerjaan di Wilayah Pedesaan
Pengembang proyek energi surya fokus membangun pembangkit baru di daerah pedesaan dengan tenaga kerja lokal. Negara bagian seperti Texas, Florida, dan North Carolina menjadi pusat pertumbuhan energi surya dengan dampak positif bagi ekonomi lokal.
10. Melindungi Hak Milik Pribadi
SEIA menyoroti pentingnya melindungi hak milik pribadi di tengah meningkatnya intervensi regulasi. Para pemilik tanah harus diberi kebebasan untuk menentukan bagaimana mereka menggunakan properti mereka, baik itu untuk pemasangan panel surya di atap rumah atau ladang mereka.
SEIA menyatakan pelaksanaan agenda ini akan memberikan kontrol penuh pada rantai pasok energi surya AS, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai komunitas.
“Solar sangat penting untuk memenuhi kebutuhan listrik Amerika yang terus meningkat, termasuk untuk manufaktur, pusat data, cryptocurrency, dan AI,” ujar Presiden dan CEO SEIA, Abigail Ross Hopper, dikutip dari Renewable Energy World di Jakarta, Sabtu, 21 Desember 2024.
Industri surya AS mengalami pertumbuhan 128 persen selama masa jabatan pertama Presiden Trump. Daya energi terbarukan tersebut mencapai total kapasitas terpasang sebesar 100 gigawatt (GW), cukup untuk menyediakan listrik bagi lebih dari 17 juta rumah. Kini, AS menjadi pasar surya terbesar kedua di dunia dengan 220 GW terpasang di jaringan dan lebih dari 100 pabrik manufaktur surya di 43 negara bagian.
Agenda kebijakan ini mencerminkan optimisme dengan dukungan pemerintah, industri energi surya Amerika dapat terus mendominasi, sambil memastikan keberlanjutan ekonomi dan energi bagi generasi mendatang. Untuk detail lengkap peta jalan SEIA, Anda dapat merujuk langsung pada 10 prioritas utama mereka, yang mencakup strategi mulai dari kebijakan hingga pengembangan teknologi.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.