KABARBURSA.COM - Pada sesi perdagangan pertama tanggal Kamis, 9 November 2023, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), perusahaan pertambangan mineral nikel, mengalami penurunan, mengikuti berita seputar rencana divestasi perseroan yang sedang menjadi sorotan.
Hingga pukul 12:00 WIB, harga saham VALE turun sekitar 1,04 persen ke posisi Rp 4.770 per saham. Selama sesi pertama, saham VALE diperdagangkan dalam kisaran harga Rp 4.760 hingga Rp 4.850 per saham.
Dalam kurun waktu satu minggu terakhir, saham VALE telah mengalami penurunan sebesar 1,65 persen. Sementara itu, dalam satu bulan terakhir, saham ini merosot sekitar 12,88 persen, dan sepanjang tahun ini, harga saham VALE anjlok sebesar 32,82 persen.
Selama sesi pertama, saham VALE telah ditransaksikan sebanyak 2.427 kali dengan volume mencapai 2,9 juta lembar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 13,87 miliar. Saat ini, kapitalisasi pasar saham VALE mencapai Rp 47,4 triliun.
Pada pukul 12:00 WIB, pada tingkat harga beli Rp 4.700 per saham, terdapat antrian beli terbanyak dalam sesi pertama dengan mencapai 4.821 lot, atau setara dengan Rp 2,3 miliar. Sementara itu, pada tingkat harga jual Rp 4.850 per saham, terdapat antrian jual terbanyak mencapai 1.252 lot, atau setara dengan Rp 607 juta.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyebutkan bahwa rencana akuisisi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) oleh Holding BUMN Tambang MIND ID sedang dalam tahap negosiasi harga antara kedua belah pihak.
Rencananya, saham Vale sebesar 14 persen akan dialihkan ke MIND ID. Saat ini, harga saham Vale berada pada level Rp 4.850 per lembar saham. Arifin berharap agar perusahaan dapat memberikan harga yang lebih bersaing kepada MIND ID.
"Kini, saatnya berunding. Kemarin, harga saham Vale sebesar Rp 4.850 per lembar, tentu kita harapkan dapat lebih rendah," kata Arifin setelah meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Kabupaten Purwakarta pada Kamis, 9 November 2023.
Namun, Arifin belum dapat memastikan apakah porsi saham yang akan diambil alih oleh MIND ID akan bertambah atau tidak. Hal ini dikarenakan hal tersebut merupakan kesepakatan bisnis antara dua perusahaan.
"Porsi saat ini adalah 14 persen, selain itu, itu merupakan kesepakatan bisnis antara dua perusahaan," kata Arifin.
Saat ini, kepemilikan saham Vale di Indonesia melalui MIND ID baru mencapai 20 persen, dengan sekitar 21,18 persen saham tersebar di pasar saham Indonesia. Artinya, jika penambahan saham hanya 14 persen, maka MIND ID akan memiliki 34 persen saham Vale.
Sementara itu, pemegang mayoritas saham Vale saat ini adalah Vale Canada Limited (VCL) dengan kepemilikan sebesar 43,79 persen, diikuti oleh Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) dengan kepemilikan sekitar 15,03 persen. Namun, belum ada kepastian mengenai saham milik siapa yang akan dikurangi, apakah hanya milik VCL atau bersama-sama dengan saham milik Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM).